Infokini.id, Gowa– Konsep pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Di Sulsel, Makassar dan Gowa telah mendapatkan persetujuan untuk memberlakukan PSBB. PSBB Makassar yang telah berjalan dinilai tidak efektif karena masyarakat masih bebas beraktifitas di luar rumah. Sementara Gowa, yang sebelumnya direncanakan diberlakukan PSBB pada Rabu (29/4/2020) kemarin, diundur hingga Senin (4/5/2020) mendatang karena alasan belum meratanya bantuan. Dalam kunjungan supervisinya ke Kabupaten Gowa, Kamis (30/4/2020), Pangdam XIV/Hasanuddin, yang juga diamanahkan sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel menegaskan, bahwa salah satu indikator keberhasilan dalam penanganan Covid-19 adalah meningkatnya jumlah pasien yang sembuh dan yang sembuh tidak menjadi sakit. “Dalam penerapan PSBB ini, alur pemberian bantuan harus diorganisir. Jangan memberikan bantuan makanan di jalan. Karena cara itu memancing masyarakat tetap keluar dari rumah untuk mendapatkan bantuan. Datangi ke rumahnya dan buat aturan. Siapa yang tidak berada di rumah, tidak akan diberikan bantuan, baik sembako ataupun makanan,” tegas Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka yang datang bersama Wakapolda Sulsel, Brigjen Pol Halim Pagarra, serta sejumlah rombongan.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan yang di kesempatan itu hadir memaparkan bahwa penerapan PSBB di wilayah Gowa mengalami pengunduran dari jadwal semua. Hal ini disebabkan belum meratanya bantuan dan data penerima bantuan masih tumpang tindih karena penerima yang dobel dari beberapa bantuan. “Kita ingin saat penerapan PSBB itu, semua masyarakat tetap berada di rumah. Sehingga kita harus melakukan intervensi untuk menyediakan kebutuhan masyarakat. Data pemberian bantuan telah hampir kami rampungkan. Termasuk dana bantuan yang jumlah penerimanya mengacu pada Data Terpadu dari Kementerian Sosial (DTKS). Jadi ada yang telah menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), PKH, sembako Covid-19, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT),” jelas Adnan.
Adnan juga mengungkapkan bahwa jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Gowa tercatat keseluruhan berjumlah 224.404 KK dengan 77.675 Rumah Tangga (RT). Diperkirakan dalam satu rumah, ada 2 hingga 3 KK. Sementara untuk bantuan yang turun dari Kemensos berupa BPNT berjumlah 33.209 RT, yang didalamnya termasuk penerima program PKH 28.446 KK. Selain itu ada juga bantuan sembako covid dari pemerintah pusat melalui kemensos berjumlah 21.490 KK. Dari data menurut Adnan, ada 15.447 KK yang menerima bantuan dobel. Sementara yang tidak menerima berjumlah 6.043 KK. Bantuan lainnya dari Kemensos yaitu bantuan sosial tunai atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebanyak 19.954 KK. Di dalam BLT tersebut dari hasil sinkronisasi data, juga terjadi dobel penerimaan pada sekitar 15.039 KK. Sementara yang tidak menerima sekitar 4.915 KK. Untuk program pemerintah pusat dalam pemberian BLT pada kelurahan di Gowa, ditetapkan yang masing-masing 100 KK setiap kelurahan, sehingga penerima BLT berjumlah 4.600 KK. Jumlah itu juga masih ditambah penerima BLT di tingkat desa yang berjumlah 11.666 KK.
“Dari fakta yang didapatkan, cukup banyak yang alami dobel penerimaan. Yang telah mendapat BPNT, juga mendapatkan PKH, dan sembako Covid. Inilah yang kami intervensi dari dana bantuan dengan pembelian 50 ribu paket sembako untuk 50 ribu KK. Dengan harapan, 17.242 KK yang belum terima bantuan bisa tercover di penerimaan sembako. Kalo 50 ribu paket itu disalurkan pada 17.242 KK, maka tersisa 32.578 paket sembako. Akan disalurkan pada penerima BLT di tingkat desa yang memang belum dicairkan dananya oleh pemerintah pusat sekitar 6 ribuan KK. Paket sembako yang tersisa juga akan diperuntukkan bagi masyarakat terdampak covid yang berdasarkan data jumlahnya mencapai 21.111 KK. Dengan demikian, kita berharap hampir tak ada lagi masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan. Kita berharap dengan demikian, saat PSBB semua masyarakat tetap berada di rumah, karena kita tetap membuka posko pengaduan call center untuk mengantisipasi masyarakat yang luput dari pendataan, selain pembukaan dapur umum di seluruh kecamatan,” papar Adnan.(lin)
















