Hingga Sabtu, Kodim 1409/Gowa Distribusikan 5.200 Paket Sembako. Dandim: Pendistribusian akan Kita Rampungkan Minggu Pagi

Dandim Gowa, Letkol Arh Muh Suaib SPd MTr(Han) memantau pembungkusan 10 ribu paket sembako di Makodim 1409/Gowa. Hingga Sabtu sore sudah 5.200 paket yang terdistribusi di 3 kecamatan, dari target10 ribu paket yang dirampungkan pada Minggu (3/5/2020) pagi.

INFOKINI.ID, GOWA– Sebanyak 5.200 paket sembako telah terdistribusikan dari Kodim 1409/Gowa hingga Sabtu sore ke tiga wilayah Kecamatan, yaitu Pallangga, Somba Opu, dan Barombong. Kodim Gowa mendapat tanggungjawab atas pembungkusan dan pendistribusian 10.000 paket sembako, dari 50.000 paket sembako yang distribusikan di tahap awal. Dandim 1409/Gowa, Letkol Arh Muh Suaib SPd MTr(Han) mengatakan bahwa, pendistribusian 10.000 paket sembako ini akan dirampungkan paling lambat Minggu (3/5/2020) pagi. “Pembungkusan dan pendistribusian kita targetkan akan diselesaikan paling lambat Minggu pagi. Tanggungjawab kami untuk tiga wilayah kecamatan, yaitu Pallangga, Somba Opu, dan Barombong dengan jumlah sembako 10.000 paket. Paket lainnya dibagi dengan Polres, Kejaksaan, DPRD, dan Dinas Sosial/pemkab,” jelas Dandim Muh Suaib, saat ditemui di kantor Kodim 1409/Gowa, Sabtu (2/5/2020). Dandim juga mengatakan, jika pembungkusan dan pendistribusian paket sembako yang menjadi tangungjawab kodim telah rampung, maka pihaknya akan beralih ke tempat lain, untuk membantu pembungkusan yang belum sempat rampung. Karena diharapkan paket sembako ini bisa terdistribusikan sebelum pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Senin (4/5/2020) mendatang.

Di kesempatan ini, Dandim juga menegaskan bahwa pendistribusian yang dilakukan juga sekaligus mengantisipasi pemberian bantuan ganda. Karena setiap sembako yang telah didistribusikan sesuai dengan jumlah tandatangan penerimanya. “Kami berupaya semaksimal mungkin agar penerimaan tidak ada yang dobel dan tepat sasaran. Kita mengantisipasi dengan data untuk setiap penerima sembako. Setiap penerima paket sembako kita sesuaikan dengan data yang ada pada kita dan saat menerimanyapun masyarakat harus membubuhkan tandatangan. Yang memang bertugas mendistribusikan tahu persis siapa yang telah menerima dan siapa yang tidak. Sehingga saat nanti ada yang melapor tidak mendapatkan sembako maka akan ketahuan. Data itu rencana kita tempel juga di kantor desa dan kelurahan, agar saat ada yang melapor bisa langsung diketahui dan tinggal mengecek. Semua hal-hal yang memungkinkan terjadinya manipulasi data atau penerima ganda telah kita antisipasi semua,” tegasnya.

Dipaparkan Dandim bahwa terkait pendataan pihaknya bekerjasama dengan Polsek dan pihak kecamatan. Termasuk dalam memverifikasi data dari Dinas Sosial, baik penerima Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), sembako covid, dan sembako dari pemda. Data Terpadu Kementerin Sosial (DTKS) dinilai sudah tidak valid lagi, karena merupakan data yang telah lama tidak pernah diadakan pembaharuan. “Kita bantu verifikasi data penerima bantuan yang dari kementrian sosial. Sesuai instruksi Kemensos, bantuan sembako tidak perlu mengacu pada DTKS. Siapapun bisa menerima, sepanjang memenuhi persyaratan sebagai penerima bantuan. Untuk ini, kami juga telah sampaikan ke bupati bahwa saat masalah penanganan covid-19 nanti selesai, tidak ada alasan lagi untuk tidak melakukan update data. Agar semua warga terdata secara akurat. Karena data yang mengacu dari data Kemensos itu, sudah tidak bisa digunakan mengingat data lama yang tentu sudah banyak berubah. Perubahan seperti yang dulunya tidak mampu menjadi lebih mampu, atau penerimanya sudah meninggal dunia,” papar mantan Kasdim 1408/BS ini.(lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *