INFOKINI.ID, GOWA– Jumlah penerima paket sembako yang telah mulai didistribusikan terus mengalami penambahan. Hingga Sabtu (2/5/2020) data yang sebelumnya hanya 21.111 Kepala Keluarga (KK) mengalami penambahan menjadi 37.218 KK. Kondisi ini disebabkan terus masuknya pengaduan dan penambahan warga yang terkena dampak Covid-19 di Kabupaten Gowa. Data inipun diperkirakan masih terus bertambah, dengan dibukanya call center pengaduan masyarakat.
Menyikapi hal ini, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan meminta meminta agar seluruh nama-nama penerima bantuan dilampirkan secara terbuka. Bahkan peran kantor camat, desa dan kelurahan menjadi sumber informasi data penerima bansos. “Saya minta seluruh kantor camat, desa dan kelurahan agar ditempeli semua nama-nama penerima bansos agar ada tranparansi data, terkait daftar penerima bansos di Kabupaten Gowa,” katanya saat memimpin rapat melalui telekonferensi, Sabtu (2/5).
Menurutnya dilampirkannya data secara terbuka ini, agar masyarakat juga bisa menilai dan melihat secara langsung pihak yang menerima bantuan dan yang tidak menerima. “Saya pun berharap nama-nama penerima yang dilampirkan merupakan data yang valid dan tidak ganda,” tegasnya. Sejumlah bantuan yang disalurkan Pemkab Gowa dalam penanganan covid-19 dan menjelang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Senin (4/5/2020) mendatang beragam jenis. Baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten. Bantuan berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST), Sembako Covid-19, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa dan BLT Kelurahan serta 50.000 ribu paket sembako dari Pemerintah Kabupaten Gowa.
Ditambahkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gowa, Taufik Mursad mengatakan, data-data calon penerima bansos yang masuk hingga saat ini terus mengalami perubahan termasuk adanya penambahan. Salah satunya adalah data penerima paket sembako yaitu warga yang terkena dampak Covid-19. “Ini sesuai evaluasi data yang masuk ke Bappeda terkait data terdampak covid-19. Dari desa dan kelurahan ada penambahan sekitar 16.107,” ujar Taufik.
Data ini diperkirakan masih akan terus berubah dikarenakan masyarakat yang berdampak covid 19 datanya masih terus bertambah. “Penambahan masih terjadi. Mereka yang sebelumnya tidak terdata dan berdampak dari covid bisa melaporkan lewat pengaduan ini,” pungkasnya.(lin)
















