INFOKINI.ID, GOWA– Tetap bertahan untuk hanya menyelenggarakan sistem pembelajaran secara online karena alasan pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Gowa, Kamis (9/7/2020) di Baruga Karaeng Galesong membagikan secara simbolis kuota internet kepada guru dan siswa di Kabupaten Gowa. Untuk distribusi kuota ini, Pemkab Gowa menggandeng provider Telkomsel, yang dipercaya menyiapkan kuota sesuai yang dikerjasamakan untuk 72.200 orang guru dan siswa SD, SMP, SMA se-Kabupaten Gowa, atau sebesar 73,6 persen siswa dan guru dalam wilayah yang terjangkau oleh sistem Dalam Jaringan (Daring). Sementara sisanya 24,4 persen, masih akan menerapkan sistem/metode pembelajaran Luar Jaringan (Luring). Pengadaan kuota sebesar 7,5 GB per siswa dan guru tersebut dianggarkan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Kadis Pendidikan Kabupaten Gowa, Dr Salam MPd mengatakan, bahwa pemberian kuota ini, merupakan penjabaran dari instruksi Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, yang memilih untuk tetap menggunakan sistem belajar mengajar secara online di tengah pandemi Covid-19. Sementara bagi wilayah yang memang belum memungkinkan karena faktor jaringan, Salam menegaskan masih akan belajar dengan sistem tatap muka, tentu dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

“Kegiatan hari ini adalah tindak lanjut dari instruksi Bupati Gowa, agar kegiatan pembelajaran di tahun ajaran tetap dengan sistem jarak jauh dan secara online. Di peraturan tercantum, dalam kondisi apapun proses belajar mengajar harus dilaksanakan. Tetapi di sisi lain, kesehatan dan keselamatan siswa harus menjadi prioritas. Oleh sebab itu, Bupati Gowa menginstruksikan untuk menghadirkan tradisi baru dalam sistem proses belajar mengajar. Inilah penjabaran atas instruksi itu. Sementara untuk yang masioh tak memungkinkan karena jaringan, maka biaya kouta dialihkan menjadi biaya transportasi bagi guru yang datang ke tempat siswa untuk mengajar,” papar Salam yang juga menjabarkan bahwa untuk pembelajaran luring, siswa akan diajar secara berkelompok dan berbasis rumah dengan yang jumlahnya maksimal 5 siswa. Ketentuannya, proses pembelajaran dilakukan di tempat yang kondusif.
Di tempat yang sama, Sekretaris Kabupaten Gowa, H Muchlis mengatakan, dengan adanya kuota tersebut, maka pembelajaran bisa tetap berjalan dengan baik. “Perlu pengawasan orang tua juga untuk penggunaan kuota tersebut. Kita berharapo bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk proses belajar mengajar. Proses belajar dengan digitalisasi ini, membutuhkan kajian dan evaluasi atas kekurangan dan kelebihan. Saya berharap seluruh korwil, kepala sekolah dan guru, terus mencari referensi terkait pola pembelajaran ini. Sehingga semua bisa berjalan dengan lancar. Hikmah dari pandemi Covid yang melanda seluruh dunia dan dirasakan oleh seluruh negara adalah, kita lebih cepat diperhadapkan pada sistem digitalisasi di dunia pendidikan. Jangan menjadi lemah karena ini. Tetapi justru harus kita harus memiliki enerfgi berlipat menyikapi perubahan pola dari konvensional ke digitalisasi yang menempatkan kita pada tradisi baru. Dan bagi wilayah yang belum terjangkau, kita akan mendesak kepada telkomsel untuk memperhatikan perluasan pelayanan jaringan,” jelas Muchlis.

Dari pihak Telkomsel, Branch Manager Telkomsel Makassar, Andi Reza mengatakan, bahwa kerjasama ini merupakan bentuk dukungan Telkomsel dalam kelancaran proses belajar mengajar di Kabupaten Gowa di tengah pandemi Covid-19. “Kami akan segera mendata wilayah yang belum terjangkau jaringan. Kami berkomitmen membuka area baru untuk percepatan komunikasi informasi di era digitalisasi,” ujarnya.(*)
















