Pemerintah Akan Siapkan Huntara Untuk Warga Terdampak Banjir Bandang di Lutra

Gubernur Sulsel, Nudin Abdullah, Kamis (16/7), mengunjungi Kabupaten Luwu Utara yang pada Senin (13/7) kemarin baru saja diterjang banjir bandang. (IST)

LUWU UTARA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan Pemkab Luwu Utara (Lutra), akan menyiapkan tempat tinggal sementara (hunian sementara/huntara) untuk warga terdampak banjir.

Diketahui, hingga hari ketiga pasca banjir bandang yang terjadi di Lutra, tercatat sudah sebanyak 24 warga meninggal dunia, dan 69 masih dinyatakan hilang. Ratusan rumah warga juga hanyut, dan mereka tinggal di 39 titik pengungsian.

“Kami bersama Bupati Luwu Utara akan menyiapkan hunian sementara. Jadi sekarang Insya Allah kami bersama TNI/Polri bekerja sama untuk melanjutkan tugas sementara,” kata Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah, usai meninjau bencana banjir di Kabupaten Lutra, Kamis (16/7).

Nurdin Abdullah berbincang langsung dengan warga yang ada di lokasi pengungsian, serta mengecek tenda-tenda yang dibangun darurat. Ia tidak ingin warga sakit dan berharap secepat mungkin kehidupan mereka kembali stabil.

“Kita sudah lihat sekeliling, mereka hanya minta itu saja, kalau bisa ada tempat tinggal sementara,” ujarnya.

Sedangkan, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengapresiasi atensi yang diberikan oleh Pemprov Sulsel dan pemerintah pusat. Termasuk perbaikan dan penyediaan fasilitas yang akan diberikan.

“Atas atensi yang sangat luar biasa dari Pak Menteri dan jajaran Pak Gubernur sehingga kami merasa tidak sendiri dan Insyallah dengan langkah-langkah yang kita lakukan oleh pemerintah dari Menteri PUPR, yang disampaikan tadi saya kira akan mempercepat daerah ini untuk kembali pulih dan bangkit,” terangnya.

Pemkab Luwu Utara juga akan berusaha untuk menyiapkan segala keperluan pemulihan bahu-membahu bersama pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk mengatasi banjir dan dampak yang ditimbulkan.

Salah satu desa yang dikunjungi Gubernur adalah Desa Meli di Kecamatan Baebunta, sebanyak 480 Kepala Keluarga mengungsi.

Diketahui, dari data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memonitor 4.930 keluarga di enam kecamatan terdampak banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *