INFOKINI.ID, MAKASSAR – Grafik kenaikan kasus yang terpapar Covid-19 di Kota Makassar akhir-akhir ini mengalami kenaikan. Hal ini juga diakui oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin.
Menurut Prof Rudy, hal itu diakibatkan beberapa ruang aktivitas warga yang dibuka, termasuk cafe dan pesta pernikahan, dimana masih terdapat sejumlah pelanggaran dari aspek protokol kesehatan.
Hal itu disampaikannya saat jumpa pers terkait evaluasi pelaksanaan operasi yustisi Perwali Nomor 51 dan 53, di Posko Gugus Tugas Covid-19 Kota Makassar, Jalan Nikel Raya, Senin (21/9/2020).
“Mestinya memang, jika tingkat keterpaparan virus semakin menurun, protokol kesehatan diterapkan lebih ketat. Apalagi saat ini kita sudah memasuki tahapan Pilkada, perkumpulan-perkumpulan massa kembali terlihat, seperti pada tahap pendaftaran kemarin. Kita berharap itu tidak terulang pada tahapan berikutnya,” jelasnya.
Prof Rudy yang juga merupakan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Makassar mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih massif melakukan tracing dan testing dengan swab massal di sejumlah titik yang dianggap memiliki pola penyebaran virus cukup tinggi.
“Kita sudah lakukan tes PCR secara massal di enam kecamatan episentrum dengan jumlah 2.500 tes. Ini terus kita lanjutkan hingga mencapai jumlah 5.000 tes. Tujuannya untuk mendapatkan peta data berupa tingkat positive rate. Alhamdulillah, dari angka tes 2.500 yang kita lakukan kemarin itu, tingkat positive rate kita itu rata-rata berkisar di angka empat hingga lima persen,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah meminta seluruh struktur Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Makassar lebih memperkuat sinergi hingga ke tingkatan paling bawah.
Menurutnya, jika persoalan pandemi bisa teratasi di Makassar, maka 90 persen persoalan Covid-19 dinyatakan selesai di Sulawesi Selatan.
“Jika seluruh struktur penanganan Covid-19 bekerja maksimal, memperkuat sinergi baik di jajaran Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan), termasuk Polsek, binmas, babinsa, hingga tingkat RT RW, saya begitu yakin ini tidak begitu sulit untuk kita kendalikan,” jelas gubernur.
“Contoh penggunaan masker saja, menurutnya, jika itu mampu dimassifkan penggunaannya hingga angka 90 persen oleh warga, maka akan membawa perubahan yang sangat besar dari segi penurunan angka yang terpapar,” tegas Nurdin saat berbicara di depan sejumlah jajaran pejabat lingkup Kota Makassar, termasuk seluruh camat se-Kota Makassar.
Di tempat ini, Nurdin menyempatkan berbincang dengan sejumlah petugas Gugus Tugas Covid-19 Kota Makassar sekaligus mendengarkan pemaparan angka-angka terbaru penyebaran virus di Kota Makassar oleh Ketua Tim Epidemiologi Covid-19 Makassar dari Universitas Hasanuddin, Ansariadi.
Diketahui, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Makassar masih menunjukkan tren peningkatan.
Data yang diterima hingga Senin (21/9/2020), ada 7.928 kasus yang terkonfirmasi positif virus corona. Naik 82 kasus dibanding sehari sebelumnya. Dari jumlah itu, 5.579 sembuh dan meninggal dunia 267 orang. (Nurhidaya)
















