TP PKK Gowa Belajar Buat Batik Shibori

INFOKINI.ID, GOWA – Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa membuka pelatihan membuar batik shibori di Baruga Tinggimae, Rumah Jabatan Bupati Gowa, Jumat (25/9/2020). Hal itu untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang membatik di tengah pandemi covid19.

“Hari ini sebanyak 15 orang pengurus PKK ikut pelatihan membatik bersama PKK Provinsi untuk mengisi waktu di masa pandemi ini dengan kegiatan yang positif,” kata Priska Paramita Adnan, Ketua TP PKK Kabupaten Gowa.

Saat ini hanya 15 orang yang diterima untuk mengikuti pelatihan membuat batik shibori. Hal demikian dapat lebih fokus dan hasilnya berkualitas. Disamping itu, juga bisa cepat paham dan bisa memproduksi batik shibori sendiri.

“Kondisi masih pandemi, jadi segini dulu jumlahnya yang diterima, supaya kita semua bisa lebih memperhatikan dan cepat paham. Nantinya juga merekalah yang akan mengajarkan kepada para kader PKK lainnya,” tambahnya.

Istri Bupati Adnan ini berharap pelatihan membatik ini akan menghadirkan bibit UMKM baru di bidang pembuatan batik shibori.

Sementara itu, Sekretaris PKK Provinsi Sulawesi Selatan dan juga berasal Rumah Batik Perintis, Zulfitriany D. Mustafa, mengatakan saat ini baru PKK Kabupaten Gowa yang dilakukan pelatihan batik shibori.

Batik shibori sendiri merupakan jenis batik dari Jepang yang hanya menggunakan dua teknik, mengikat dan menjahit. Kemudian, akan menghasilkan motif atau corak sesuai dengan keinginan masing-masing.

“Jenis batik ini kita berikan ke masyarakat sebagai aktifitas positif di tengah pandemi Covid-19 ini. Selain lebih praktis dan mudah, jenis ini sedang trend dikalangan masyarakat saat ini sehingga semua kalangan bisa membuat,” bebernya.

Penggunaan alat dan bahan, Zulfitriany mengaku hanya menggunakan kain, spidol, jarum, guntung, tali rafia, kawat dan karet. Proses awalnya, membuat motif terlebih dahulu pada kain. Mulai menjelujur dan mengikat untuk membuat motif.

Pada prinsipnya semua kain yang diikat tidak akan terkena warna dan akan membetuk corak.

Sementara proses pencelupan dan pewarnaan dilakukan dengan tiga tahap, menghilangkan bahan kimia dari kain menggunakan RO, memasukkan cairan naptol yang akan mengikat semua warna pada kain, dan terakhir membuat larutan garam yang akan memancarkain kain, lalu penjemuran tidak boleh terkena matahari langsung.

“Kami berharap setiap ibu memiliki tambahan skill dan sumber penghasilan ekonomi keluarga baru. Apalagi Sulsel terkenal dengan kain sutranya sehingga batik shibori ini sangat cocok untuk dibuatkan motif dan dipasarkan ke masyarakat,” harapnya. (NH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *