Dua Paslon Saling Lapor, Pengamat: Jangan Terjebak Konflik dan Abaikan Kandidat Lain

Pengamat politik UIN Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad (Int)

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Firdaus Muhammad mengingatkan, agar pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut satu Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto-Fatmawati Rusdi (ADAMA) dan paslon nomor urut dua Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) tidak terfokus pada “perseteruan” dan mengabaikan kandidat lain.

Hal ini menanggapi kuasa hukum kedua paslon yang saling lapor ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Makassar. Kuasa hukum Adama melaporkan Ketua Tim Appi-Rahman atas dugaan kempanye hitam, sementara kuasa hukum Appi-Rahman melaporkan Adama atas dugaan politik uang.

“Nah itu jangan sampai empat kandidat ini, tapi seakan-akan (Pilwalkot) hanya rivalitas Danny-Appi. Padahal ada paslon nomor urut tiga (Syamsu Rizal-Fadli Ananda atau DILAN) dan nomor urut empat (Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Armin NH atau IMUN) yang terus bekerja,” kata Firdaus dikonfirmasi via telepon, Senin (2/11/2020).

Menurut Firdaus, bisa saja ada strategi-strategi yang membenturkan keduanya dengan saling lapor. Kemudian justru manuver nomor tiga dan empat ini tiba hasil survei menjelang hari pemilihan ternyata mereka yang tinggi sekali dan tidak terbendung.

“Boleh jadi kan, hasil survei itu tidak direkayasa ya, karena kan kalau direkayasa hasilnya tidak kredibel. Jadi ini harus diantisipasi jangan sampai Danny konsentrasi ke Appi, Appi konsentrasi ke Danny, sementara nomor tiga dan empat ini mengatur strategi,” tuturnya.

Apalagi kata dia, tokoh-tokoh yang berada di belakang paslon ini. Mislanya, IMUN ada Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Nurdin Halid (NH), sementara DILAN ada Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan dorongan-dorongannya apalagi posisi PDI Perjuangan, karena PDIP tidak boleh dianggap enteng.

“Jadi, jangan sampai kedua ini terjebak pada konfliknya sementara mengabaikan kandidat yang bekerja dengan tenang,” tuturnya.

Dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Makassar tahun ini, terlihat dari empat kandidat yang bertarung, dua diantaranya yakni paslon DILAN dan IMUN yang terlibat bergerak silent (diam).

“Mereka bukan pemain baru, pemain lama. Jadi justru akan ada kejutan-kejutan politik ketika orang sudah lelah mereka justru punya strong di akhir,” ungkapnya.

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar ini menambahkan, paslon nomor urut tiga dan empat itu punya pengalaman bertarung di Makassar.

“Akan tetapi boleh jadi ada manuver-manuver yang mereka siapkan di akhir. Jadi menurut kami jangan terjebak pada satu-dua ini melakukan rivalitas. Sementara mengabaikan dua kekuatan lain,” tegas Firdaus. (Muh. Saddam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *