INFOKINI.ID, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel secara resmi melakukan ground breaking pembangunan gedung Twin Tower di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Sabtu (7/11/2020).
Ground breaking ini menandakan dimulainya pembangunan Twin Tower yang sedot anggaran Rp1,9 triliun ini.
Rencananya Twin Tower akan menjadi gedung terintegrasi antara Kantor Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan bupati atau wali kota se-Sulsel.
Selain itu, gedung ini juga nantinya dilengkapi sejumlah fasilitas umum, seperti supermarket atau mal, hotel dan beberapa restoran.
“Saya kira untuk membangun Sulsel ke depan mudah, karena kita semua semakin bersinergi,” kata NA.
NA — sapaan akrabnya –, juga mengaku bersyukur karena di tengah pandemi Covid-19, Sulsel masih terus menggeliat melakukan pembangunan infrastruktur.
“Dalam masa pandemi dan kontraksi pertumbuhan kita, kita masih bisa bergerak untuk membangun infrastruktur,” ujarnya.
NA mengatakan bahwa, dua tahun kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, ingin semakin memperkuat sinergitas antardinas. Salah satunya, dengan membangun gedung yang terintegrasi.
“Kita ingin membangun sinergitas antara dinas, membangun secara terintegrasi semua. Tetapi kita punya kantor jauh-jauhan semua, sementara kita punya peluang, kita punya lahan di pinggir pantai ini sangat strategis untuk kita jadikan pusat pemerintahan,” tuturnya.
Niat ini kemudian disambut oleh PT Waskita Karya untuk membangun dengan sistem keyturn. Dimana baru akan dibayarkan setelah gedung selesai. Gedung ini akan dibangun selama 18 bulan, dengan anggaran pembangunan Rp1,9 triliun.
“Dibangun oleh rekanan, rekanannya juga dari BUMN, BUMN pasti ada sumber-sumber pembiayaan dari luar dengan bunga yang lebih murah. Nanti setelah selesai baru kita bayar. Itupun tenggang waktu 25 tahun,” jelasnya.
Sementara itu, lanjutnya, untuk Kantor Gubernur yang sekarang masih ditempati, nanti akan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Makassar.
“Yang lama itu jadi RTH, kita harapkan akan dinikmati masyarakat sekitar sana menjadi RTH, jadi akan semakin banyak publik space yang akan kita miliki,” ungkapnya.
Direktur Utama Perseroda Sulsel, Taufik Fachruddin menyebutkan bahwa, hadirnya gedung ini juga berkat dukungan dari Gubernur dan Wakil Gubernur serta Forkopimda Sulsel, dengan mengubah status Perusda Sulsel menjadi Perseroda.
Olehnya karena itu, berkat bimbingan yang ada, Perseroda melakukan loncatan dan inovasi.
“Tapi Insyaallah dengan semangat yang dimiliki tim Perseroda, salah satu bukti hari ini. Perseroda Sulsel diberikan tugas dan tanggung jawab oleh Bapak Gubernur untuk membangun Twin Tower Sulsel,” pungkasnya. (Muh. Saddam)
















