INFOKINI.ID, MAKASSAR – Esensi pemerintahan bukan hanya menghabiskan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), tapi harus betul-betul bisa merealisasikan pembangunan yang bermanfaat untuk masyarakat.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin saat melakukan dialog dengan seluruh aparat kecamatan, lurah, tripika, pengurus LPM dan juga ketua RT/RW. Saat itu, Prof Rudy sekaligus mendengar kondisi riil yang dihadapi masyarakat di lapangan.
“Ketika saya menerima amanah ini (Pj Walikota Makassar), tugas paling utama yang dititipkan kepada saya yakni penanganan Covid-19 secara cepat dan efisien. Ini yang membuat saya berpikir siang malam, bahkan tidur pun di kepala saya hanya Covid dan bagaimana cara mengendalikannya,” ujarnya, Senin (9/11/20).
Bahkan menurutnya, lembaran draf peraturan walikota yang disodorkan kepadanya sempat mengalami beberapa kali revisi sebelum diberlakukan.
“Saya ingat waktu itu draf Perwali 36 yang disodorkan panjang dan berlembar-lembar. Saya baca isinya dan kupikir itu terlalu rumit dan akan sulit untuk diterapkan di lapangan. Akhirnya saya susun ulang narasinya, saya ringkas menjadi beberapa lembar saja. Demikian pula Perwali 51 dan 53,” terangnya.
Prof Rudy juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh aparat kecamatan, Tripika, dan seluruh elemen masyarakat yang selama ini telah berjuang bersama melawan penyebaran Covid-19 di Kota Makassar.
“Secara perlahan, kita mulai menggerakkan kembali ekonomi masyarakat, seiring penerapan protokol kesehatan tetap berjalan. Saat ini kita lihat jalan raya sudah mulai padat, pusat-pusat perbelanjaan juga sudah ramai didatangi oleh masyarakat, aktivitas perhotelan sudah berdenyut kembali. Jika Makassar berhasil melakukan penanganan, maka 80 persen Covid Sulsel tertangani,” ujar Prof Rudy.
Dulu, katanya, Sulawesi Selatan selalu berada di empat besar tertinggi penyebaran Covid di Indonesia. “Alhamdulillah, saat ini Sulsel sudah turun ke peringkat 23. Ini juga ditandai penurunan status Makassar dari merah ke orange,” lanjutnya.
Selain itu, di tempat ini, sejumlah masyarakat juga menyampaikan sejumlah keluhan layanan publik, termasuk kondisi Pasar Terong yang dianggapnya masih semrawut.
“Kami sudah mengecek kondisi sejumlah pasar tradisional kita, dan memang beberapa diantaranya kondisinya cukup memprihatinkan. Makanya kita akan melakukan evaluasi kinerja terhadap jajaran PD Pasar, termasuk menyiapkan beberapa pasar percontohan yang terstandarisasi,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, Prof Rudy secara rutin mendatangi satu per satu kantor kecamatan yang ada di wilayah Kota Makassar. Dalam kunjungannya, Prof Rudy selalu mengecek langsung kondisi pelayanan yang diberikan aparat kecamatan kepada masyarakat. (Nurhidaya)
















