INFOKINI.ID, MAKASSAR – Jelang pemungutan suara pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020, rentan terjadi money politik di masa pandemi covid seperti sekarang ini. Untuk itu, pihak penyelenggara mesti melakukan pengawasan yang lebih ketat.
Hal itu disampaikan pengamat politik Unhas, Andi Lukman Irwan, saat dihubungi, Kamis (19/11/20).
“Pilkada di masa pandemi pastinya dalam konteks masa ini ada banyak kelompok masyarakat yang terdampak secara ekonomi, yang pasti secara kelompok yang terdapat ekonomi ini menjadi kelompok masyarakat yang terentan dengan money politik (politik uang), saya kira ini betul-betul harus ada upaya antisipasi,” kata Andi Lukman Irwan.
Lukman mengatakan, dalam kontestasi pilkada dimanapun itu, mendekati pemungutan suara marak terjadi pelanggaran. Untuk itu intensitas pengawasan dan pencegahan terjadinya pelanggaran harus semakin dimasifkan oleh penyelenggara.
“Potensi terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran lainnya semakin besar yang bisa saja dilakukan para tim paslon atau para relawan pasangan calon,” terangnya.
Menurutnya, permasalahan yang terjadi pada kontestasi Pilkada bukan hal baru. Kecurangan masih kerap terjadi.
Salah satu permasalah adalah di sisa waktu yang sedikit ini tim pasangan calon saling berebut area titik-titik kampanye di setiap wilayah-wilayah elektoral.
“Ini yang kadang memunculkan semakin beragamnya potensi pelanggaran yang dilakukan oleh para pasangan calon. Saya kira semakin mendekati hari H memang titik-titik potensi dan peluang terjadi pelanggaran itu akan semakin terbuka dan semakin besar,” tambahnya. (Nurhidaya)
















