Kadisdik Makassar Belum Memastikan Buka Sekolah Awal 2021

Pelaksana tugas (Plt) Kepada Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan. (Infokini/Aya).

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyatakan, sekolah boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka pada Januari 2021.

Kebijakan ini merupakan hasil dari Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Yakni, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri.

Meski begitu, kebijakan ini tidak serta merta dapat diikuti seluruh daerah. Seperti di Kota Makassar, belum memastikan akan membuka pembelajaran tatap muka pada awal 2021 mendatang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Irwan Bangsawan mengatakan tidak akan membuka langsung sekolah di Kota Makassar. Namun, ia akan melihat kondisi covid. Jika Kota Makassar sudah berzona kuning dan hijau atau sudah memungkinkan baru akan membukanya.

“Jadi sekolah tatap muka itu yang sudah disampaikan oleh SKB 4 menteri, yang dikatakan dimungkinkan Januari tahun 2021. Tapi kami dalam hal ini melihat arahan Pak Gubernur (Nurdin Abdullah) dan gugus tugas tentunya,” katanya Minggu (29/11/20).

Menurutnya, hal terpenting sekarang, sekolah akan dibuka jika sudah ada pedomannya.

“Makanya, kami sementara susun pedomannya ini. Insyaallah Minggu kedepannya pertengahan Desember pasti ada pedomannya, dalam aturan-aturan regulasi tertulis yang artinya akan disampaikan kepada orang,” tuturnya.

Kata Irwan, dirinya tidak bisa berspekulasi dalam hal ini. Pasalnya, nanti akan melihat bagaiamana penyelenggaraannya jika sekolah tersebut dibuka.

“Yah, tanggalnya kita belum (tentukan), kita tidak bisa melihat covid kedepannya bagaimana, kan itu untuk zona kuning dan hijau,” terangnya.

Pedoman regulasi, kata Irwan, dari sekolah masing-masing. Dimana Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Tim Gugus Penanganan Covid akan turun ke sekolah melihat kesiapannya. Jika, sudah siap maka sekolah itu akan bersurat kepada Disdik.

Ketika sudah memungkinkan dalam artian bahwa fasilitas sudah lengkap, maka ia akan lakukan izin untuk membuka.

Ia menegaskan pembukaan sekolah di wilayah zona hijau nantinya harus tetap mengutamakan kesehatan. Karena itu, pembukaan sekolah dilakukan secara bertahap. Sekolah menengah atas (SMA) dan menengah pertama (SMP) akan dibuka lebih dulu, kemudian diikuti sekolah dasar dan pendidikan anak usia dini (PAUD).

“Kami belum melihat hal tersebut, belum berani berspekulasi. Bisa jadi begitu, barangkali SMP dulu. Bertahap perguruan tinggi dulu, SMA, SMP, baru SD. Karena paling rentan berbahaya itu di taman kanak-kanak dan di SD. Karena anak-anak masih muda semua jadi mereka tidak bisa kontan fisik,” pungkasnya. (Nurhidaya)

Editor: Nurhidaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *