INFOKINI.ID, MAKASSAR – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan Asram Jaya mengatakan, hingga sehari menjelang pencoblosan, belum ada laporan terkait kendala di KPU 12 Kabupaten/Kota di Sulsel.
“Sampai sejauh ini belum ada laporan yang berarti dari 12 kabupaten/kota yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) menyangkut kendala,” ujar Asram kepada INFOKINI.ID di Makassar, Selasa (8/12/2020).
Untuk itu, Asram berharap, KPU di 12 Kabupaten/Kota dapat memastikan hari pemungutan dan penghitungan suara berjalan kondusif.
“Dengan tetap melakukan koordinasi dengan Bawaslu dan stakeholder,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa, untuk mencegah munculnya klaster baru di Pilkada serentak tahun ini, mengingat masih dalam situasi pandemi covid-19, maka pihak KPU kabupaten/kota menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Di TPS penerapan protokol kesehatan menjadi bagian tak terpisah dari proses pemungutan dan penghitungan suara,” tandas Asram.
Indeks Kerawanan
Di Sulsel ada beberapa daerah dengan indeks kerawanan Pemilu tinggi.
Pilkada serentak di 12 Kabupaten Kota di Sulsel, sesuai data dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulsel, ada tiga daerah yang dinilai indeks kerawanan Pemilu tinggi di Sulsel dengan angka di atas 60 persen.
“Indeks Kerawanan 12 kabupaten di Sulsel, berdasarkan empat dimensi yang dinilai per November 2020, menunjukkan Kota Makassar di angka 61,65 persen, Maros 61,62 persen dan Selayar 60,25 persen,” kata Komisioner Bawaslu Sulsel, Azry Yusuf kepada INFOKINI.ID, usai dikonfirmasi terpisah.
Kemudian, Kabupaten Barru 47,24 persen, Bulukumba 48,78 persen, Gowa 55,82 persen, Luwu Utara 48,78 persen, Luwu Timur 54,54 persen, Pangkep 53,51 persen, Soppeng di angka 50,48 persen, Tana Toraja 52,81 persen, dan terakhir Kabupaten Toraja Utara 51,11 persen. (Muh. Saddam/C)
















