INFOKINI.ID, MAKASSAR – Dari pemilihan ke pemilihan partisipasi pemilih selalu menjadi masalah yang dihadapi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar sejak 2004. Selama ini, angka partisipasi pemilih di Makassar tidak pernah sampai di angka 70 persen.
Hal itu disampaikan Komisioner KPU Kota Makassar, Endang Sari, Selasa (8/12/20).
Namun, saat ini ada tantangan besar di depan mata yakni perjuangan menaikkan angka partisipasi pemilih di tengah pandemi Covid-19.
Endang Sari mengatakan, target partisipasi pemilih pada Pemilihan Walikota Makassar 2020 yakni 77,5 persen.
“Di tahun 2018 itu angka partisipasi kita hanya berkisar diangka 58,98 persen.
Baru kemudian di Pemilu 2019 Pileg dan Pilpres angka partisipasi pemilih kita sudah di angkat 75,4 persen. Angka ini walaupun sudah naik, tapi kita masih memburu target nasional 77,5 persen,” katanya.
Oleh sebab itu, kata Endang, ini yang menjadi target di Pilwali Makassar 2020 mengikuti target nasional yakni 77,5 persen.
“Walaupun kita harus melewati tantangan yang sangat besar di depan mata, karena kita saat ini berada di situasi pandemi,” katanya.
Meski demikian, Endang tetap optimis berkat kerja keras seluruh pihak tingkat partisipasi pemilih di Makassar akan meningkat.
Endang menyebutkan dengan memaksimalkan rantai SDM yang dimiliki KPU Makassar, cara memaksimalkan adalah dengan semua harus ikut dalam proses sosialisasi.
“Kita harus maksimalkan SDM, dengan cara semuanya ikut sosialisasi. Ada 75 orang PPK di tingkat kecamatan, 459 PPS yang ada di tingkat kelurahan, 16.758 KPPS yang ada di TPS, dan para penyelenggara Pemilu lainnya, semua berperan,” sebutnya.
Lebih jauh, Endang mengatakan, keberhasilan penyelenggara maupun kualitas suatu penyelenggara pemilu dilihat dari angka Partisipasi pemilihnya.
“Kami terus melakukan sosialisasi melalui Medsos kami, untuk mengajak masyarakat tetap datang ke TPS,” pungkasnya. (Nurhidaya/B)
