Konferensi PGRI Gowa, Adnan: Gagasan PGRI Bisa Disinergikan dengan Pemkab Gowa

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL, saat membuka Konferensi PGRI Kabupaten Gowa. (Foto:ist)

INFOKINI.ID, GOWA– Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Gowa, diharapkan bisa bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, dalam merumuskan sistem pembelajaran di tengah pandemi Covid-19. Pandemi ini menghadirkan perubahan yang begitu cepat, tak terkecuali di dunia pendidikan. New Normal yang dilakukan saat pandemi ini, mengharuskan hadirnya sistem pembelajaran yang tak lagi mementingkan tatap muka.

Hal ini menjadi penegasan Bupati Gowa sekaligus Pembina PGRI Kabupaten Gowa, Adnan Purichta Ichsan, saat Konferensi PGRI kabupaten Gowa, di Hotel Remcy Makassar, Rabu (23/12/2020). Adnanpun menyebut bahwa saat ini adalah Era Distrupsi, dimana memperlihatkan bahwa fisik tak lagi utama. Karena semua digantikan oleh digitalisasi.

Foto bersama pada pembukaan Konferensi PGRI Kabupoaten Gowa. (Foto:Ist)

“New normal, membutuhkan ide dan gagasan, bagaimana sistem pembelajaran tak lagi hanya tatap muka. Perubahan yang terjadi itu tak dilihat dalam kurun waktu yang lama. Era distrupsi memperlihatkan bahwa fisik tak lagi utama. Karena semua digantikan digitalisasi. Oleh sebab itu, ide dan gagasan yang lahir dan menjadi rekomendasi PGRI, bisa disinergikan dengan Pemkab, khususnya untuk menghadirkan program pembelajaran yang berkualitas,” jelas Adnan, di hadapan Ketua PGRI Sulsel, Prof Hasnawi Haris, Kadis Pendidikan Gowa, Dr Salam, Ketua PGRI Gowa, Abbas Alauddin, serta jajaran pengurus dan anggota PGRI Gowa.

Adnan juga menyebut bahwa program pendidikan adalah program investasi jangka panjang bagi daerah. Pemkab Gowa tegas Adnan, di sektor pendidikan telah memprogramkan Investasi Sumber Daya Manusia (SDM) Seperempat Abad. “Tujuan program ini adalah menyekolahkan putra-putri Gowa. Dan hingga saat ini totalnya sudah ada 92 orang. Ke depan, kita harapkan setiap desa dan kelurahan ada satu putra daerah yang kita sekolahkan secara gratis dengan menggunakan dana desa. Sehingga dalam setiap angkatan, ada 167 putra daerah yang kita sekolahkan di perguruan tinggi secara gratis. Program ini kita harapkan bisa mempercepat Kabupaten Gowa untuk memiliki SDM yang berkualitas dan handal. Ini investasi Gowa untuk jangka panjang, di sektor SDM,” urai Adnan.

Adnan juga menyebut bahwa orang-orang yang memikirkan pendidikan adalah orang yang memikirkan masa depan. “Kita adalah orang yang memikirkan masa depan karena yang memikirkan pendidikan adalah orang yang memikirkan masa depan. Investasi pendidikan tak bisa disamakan dnegan investasi pendidikan. Investasi yang kita lakukan hari ini adalah untuk anak cucu, dengan harapandi masa mendatang lebih baik dari yang ada saat ini,” singkatnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua PGRI Gowa, Abbas Alauddin memaparkan, konferensi ini akan membahas tiga agenda pokok, yaitu pertanggungjawaban pengurus, penyusunan program dan pemilihan pengurus baru untuk periode lima tahun ke depan. “Kita harapkan konferensi ini nantinya bisa melahirkan program kerja untuk peningkatan kemampuan profesional guru. Sehingga pendidikan bisa lebih maju di Kabupaten Gowa. Tuntutan zaman khususnya di era ini, mengharuskan semua guru lebih kreatif menggunakan teknologi, sehingga proses belajar mengajar tetap berlangsung meski tidak dengan tatap muka,” jelasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *