INFOKINI.ID, MAKASSAR – Data jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Sulawesi Selatan, khususnya data orang meninggal akibat bencana nonalam ini sering kali berbeda antara data Dinas Kesehatan Sulsel dan di Pos Center Pemakam Covid-19 di Macanda, Kabupaten Gowa.
Seperti data orang meninggal per Kamis 24 Desember 2020 lalu, dari data di Dinkes Sulsel tercatat sebanyak 569 orang. Sementara di Macanda, data pada Kamis (24/12/2020) hingga pukul 19.00 malam, total jenazah dimakamkan sebanyak 718 orang dengan rincian laki-laki 432 orang dan perempuan 286 orang.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Sulsel Husni Thamrin mengatakan bahwa, di Macanda merupakan data tentang siapa yang dimakamkan di Macanda. Jadi, bukan laporan tentang kematian pasien covid-19.
“Laporan kematian itu dek yang ada di Dinas Kesehatan,” sebut Husni.
Husni menjelaskan, dalam membuat laporan kematian itu ada sistem dan jalurnya tersendiri. Hal tersebut dimulai dari pendataan di rumah, puskesmas, rumah sakit, kemudian masuk di Dinkes Kabupaten sampai ke Provinsi terus terakhir dilaporkan ke pusat.
“Mungki kalau berbeda proses pelaporannya belum flow. Kedua, ada juga yang meninggal di kabupaten itu Covid tidak di Macanda. Jadi tidak mungkin sama,” jelas Koordinator Wisata Duta Covid-19 Sulsel ini.
“Kalau mauki bicara laporan kematian gunakan yang di Dinkes. Jadi data di pos center itu tentang siapa yang dikebumikan di Macanda bukan kematian covid, tapi siapa yang dikebumikan di Macanda,” sambungnya.
Untuk itu, ia meminta agar melihat data kematian Covid-19 SulSel dari web resmi covid19.sulselprov.go.id. Karena, yang dikuburkan di Macanda ada juga yang langsung dari kabupaten.
“Jadi data yang di Macanda itu bukan data laporan, cuman kita inventaris siapa yang masuk di sana,” tegas Husni sekaligus Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel ini.
















