Poros Parigi-Tinggimoncong Longsor, Camat Parigi: Harus Diperiksa ke Puncaknya

Jalanan yang sempat tak bisa dilalui kendaraan karena longsoran batu. (Foto:ist)

INFOKINI.ID, GOWA– Jalan poros yang menghubungkan Kecamatan Tinggimoncong dengan Kecamatan Parigi mengalami longsor. Longsor tepatnya terjadi di dekat gerbang batas Dusun Nirannuang Desa Majannang Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa.

Longsor dari tebing di sisi jalan yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 09.15 Wita itu, sempat mengakibatkan jalan poros tertutup material longsor dan membuat arus lalu lintas terhambat.

Camat Parigi, Abdul Rahman, saat dikonfirmasi via whatsapp, Selasa (29/12/2020) malam mengatakan, meski sudah bisa dilalui kendaraan, namun masih ada batu besar akibat longsoran di sekitar bahu kiri jalan. “Sudah baik, sudah bisa dilalui roda dua dan empat, baik kecil maupun besar. Namun batu masih ada di sekitar bahu kiri jalan. Karena begitu besarnya, kami akan berkoordinasi dengan pihak pemdes dan balai, apakah batu itu akan digeser dengan alat besar atau dipecahkan. Tapi untuk sementara, kita pikirkan bagaimana jalan bisa tembus dulu, karena kami kuatir curah hujan masih terus turun,” papar Camat Abdul Rahman.

Babinsa, Babinkamtibmas serta beberapa warga masyarakat setempat, bergotong-royong melaksanakan pembersihan tanah longsoran, batu dan pohon tumbang menggunakan alat seadanya. (Foto:ist)

Lebih lanjut ditambahkannya, untuk hal ini pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah stake holder. Apalagi diakuinya kultur alam dan geografis struktur tanah serta kemiringan tebing memang sangat berbahaya. Sehingga untuk mengetahui dan mengantisipsi kejadian serupa terulang lagi, harus ada pemeriksaan ke puncak.

“Untuk mengantisipasi alam dengan cuaca buruk yang kadang tiba-tiba, kita mewarning agar berhati-hati. Selain karena cuaca dan curah hujan, memang kultur alam dan geografis serta struktur tanah dan kemiringan tebing sangat berbahaya. Harus diadakan pemeriksaan ke puncak. Sehingga kami sedang berusaha mencari drone untuk pengidentifikasian struktur batu dan tanah. Kondisi ini telah kami laporkan kepada bupati, termasuk tentang kejadian tadipagi,” urainya, seraya menegaskan bahwa secara kewenangan, ini menjadi tanggungjawab Balai Pompengan, mengingat bagian dari Das Sungai Jeneberang.

Pihaknya juga kata Abdul Rahman, akan segera menyampaikan ke pihak PU Kabupaten Gowa terkait hal ini. “Kita akan meminta untuk dilakukan pengecoran pada dinding gunung, guna menghindari longsoran material dari gunung yang berdiri tegak di DAS Sungai Jeneberang,” jelasnya.

Tidak ada korban jiwa terkait longsor ini. Beberapa saat setelah longsor terjadi, Babinsa, Babinkamtibmas serta beberapa warga masyarakat setempat bergotong-royong melaksanakan pembersihan tanah longsoran batu dan pohon tumbang menggunakan alat seadanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *