INFOKINI.ID, MAKASSAR – Setelah melalui perjuangan dan pengerjaan yang panjang, akhirnya proses penembusan kanal selatan Center Point of Indonesia (CPI) bisa dilakukan.
Hal tersebut usai Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah melalukan ceremony penembusan kanal di CPI yang ditandai dengan penekanan tombol sirene dan penerusan 5 meter panjang tanah dengan alat berat, Senin (11/1/2021).
“Alhamdulillah perjuangan yang panjang hari ini membuahkan hasil,” ujar Nurdin.
Penembusan ini sebagai upaya untuk memperlancar sirkulasi air di Losari dan merecovery masalah lingkungan yang terjadi di sekitaran pantai tersebut.
Nurdin memberi apresiasi atas kerja keras dan kolaborasi antara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pemerintah Kota dan pemilik lahan yang menghibahkan lahannya. Seperti PT Passokorang, PT GMTDC (Lippo Group), dan ahli waris Hj Najamiah.
“Alhamdulillah berkat kerjasama kita semua, sehingga semua pemilik lahan memberikan lahannya untuk dijadikan kanal,” ucapnya.
Menurut Nurdin, Penembusan kanal ini juga sudah sesuai dengan Perda Nomor 4 Kota Makassar Tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Untuk itu, kata dia, diharapkan kanal ini juga akan menjadi kawasan rekreasi dan memiliki fungsi ganda. Karena sirkulasi air di Makassar, terutama sekitar kawasan Losari juga semakin sehat.
“Masyarakat juga diyakininya akan semakin menyukai dan betah berkunjung ke Losari,” tutur NA, sapaan akrabnya.
Ia juga menambahkan, tugas selanjutnya adalah berkolaborasi dengan Balai Besar Sungai, agar dapat dengan cepat meneruskan pembukaan jalur air Kanal Jongaya.
“Supaya betul-betul sirkulasi air ini bisa segera terwujud, dan ini akan menjadi kawasan baru,” paparnya.
Sementara, Kepala Dinas PUTR Sulsel, Rudy Djamaluddin mengatakan, penembusan kanal ini sudah sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Makassar.
Menurut Rudy, pelaksanaannya sudah dimulai sejak tahun 2019 oleh KSO Citraland Yasmin sepanjang 500 meter, dan dirampungkan di tahun 2020 dengan panjang kurang lebih 530 meter.
“Kalau kita konversi menjadi volume tanah, maka volume tanah yang dipindahkan pada lahan dua ini, yaitu kurang lebih 40.000 meter kubik,” jelas pj Walikota Makassar ini.
Rudy menjelaskan bahwa, pengerjaan penembusan kanal Selatan ini dimulai pada 8 Desember 2019, setelah didahului dengan berbagai pertemuan-pertemuan, termasuk dengan pemilik lahan.
“Alhamdulillah pemilik lahan memberikan lahan untuk digunakan oleh masyarakat umum dalam hal ini penerusan kanal,” tuturnya.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya berterima kasih pada pemilik lahan yang telah rela memberikan tanah dalam bentuk hibah kepada Pemerintah Provinsi Sulsel dalam hal ini.
















