Soal Maju Calon Ketua Golkar Takalar, Rangga: Biarlah Berjalan Prosesnya

Legislator Partai Golkar SulSel, Fachruddin Rangga (Saddam)

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar di Kabupaten/kota di Seluruh Sulawesi Selatan akan segera dilaksanakan. Salah satu agendanya adalah memilih ketua.

Beberapa tokoh politik yang berpengaruh dan berprestasi di setiap daerah dianggap layak untuk menduduki pucuk pimpinan partai Golkar di tingkat Kabupaten/Kota.

Salah satu misalnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel, Fachruddin Rangga.

Beberapa kalangan menilai bahwa politisi senior Golkar ini layak menduduki jabatan sebagai Ketua DPD II Golkar Takalar.

Hal tersebut tentunya bukan tanpa alasan. Pasalnya, Fachruddin Rangga dianggap memiliki karir yang cukup baik, karena beberapa jabatan strategis di Partai Golkar pernah ditempati.

Diantaranya, mantan Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Makassar, mantan Ketua KNPI Makassar, mantan pengurus Golkar Makassar, dan mantan Plt Ketua Golkar Takalar,

Menanggapi hal itu, Rangga mengatakan bahwa, untuk sementara dirinya fokus menjaga kesehatan. Melihat situasi dan kondisi pandemi yang semakin mengkhawatirkan.

Menurut dia, memegang pucuk pimpinan organisasi banyak indikator dan tanggung jawabnya. Bukan hanya sekadar karena ingin mengejar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

“Tetapi yang lebih penting bagaimana organisasi ini bisa berjalan secara baik dan yang tak kalah pentingnya menjaga harmonisasi di antara tingkatan jajaran pengurus,” ucap Anggota DPRD Sulsel ini kepada awak media, Rabu (13/1/2021).

“Oleh karenanya sasaran dan target juga haruslah jelas, yang mana sasaran jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang,” tambahnya.

Ia menuturkan bahwa, sebagai orang kecil dan bukan siapa-siapa, dirinya selalu menjaga hubungan baik dengan masyarakat atau konstituen yang telah memberi kepercayaan kepadanya untuk menjadi wakilnya di lembaga terhormat DPRD Sulsel.

“Karena organisasi hanya bisa besar apabila yang memimpin disukai orang banyak,” paparnya.

Ia juga mengakui bahwa, menghadapi alur politik itu tentunya banyak fenomen yang terjadi, sehingga harus ada prinsip.

“Bahwa emas disimpan ditumpukan tembagapun tetaplah emas dan tembaga disimpan ditumpukan emas pun tetaplah tembaga, tidak akan mungkin berubah menjadi emas,” ucap Rangga.

“Jadi, biarlah berjalan prosesnya, kita lihat seperti apa perkembangan yang ada, jangan terlalu mau dan jangan juga setengah hati,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *