INFOKINI.ID, MAJENE – Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Provinsi Sulawesi Selatan menyalurkan bantuan kemanusiaan di dua daerah di Sulbar yang terdampak bencana gempa 6,2 SK. Yakni, Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Minggu (17/1/2021) kemarin.
Bantuan yang bersumber dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) diserahkan langsung Direktur IPDN Kampus Sulsel Prof Dr Murtir Jeddawi dan diterima oleh Bupati Majene Lukman didampingi Kepala BPBD dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Majene.
Adapun jenis bantuan yang diserahkan Direktur IPDN Kampus Sulsel bersama 10 tim pendampingnya masing-masing sembako, kebutuhan bayi, obat-obatan, pakaian bekas, sarung dan selimut.
Prof Dr Murtir mengatakan bahwa, bantuan tersebut diserahkan di posko penanganan gempa yang terletak di Kecamatan Malunda. Perbatasan antara Majene dan Mamuju.
“Bantuan ini merupakan bentuk perhatian IPDN sebagai salah satu komponen dari Kementerian Dalam Negeri, yang peduli terhadap bencana gempa Bumi yang melanda Provinsi Sulbar beberapa waktu lalu,” kata Prof Murtir, saat dikonfirmasi, Senin (18/1/2021).
Menurut dia, bantuan ini nantinya akan didistribusikan ke titik-titik yang menjadi lokasi pengungsian masyarakat terdampak gempa.
“Semoga dengan bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat yang terkena gempa bumi,” paparnya.
Ia juga menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas kejadian bencana gempa di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Kita berharap masyarakat yang terdampak harus tetap kuat dan bersabar, doa dan harapan kami semoga Sulbar cepat pulih kembali,” pintanya.
Sementara itu, Bupati Majene Lukman melaporkan bahwa, saat ini korban meninggal dunia di Kecamatan Malunda terdata sebanyak 10 jiwa. Sedangkan, masyarakat lainnya banyak yang mengungsi di posko-posko yang telah disiapkan guna mengantisipasi adanya gempa susulan.
“Kami menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi sekaligus berterima kasih sebesar-besarnya atas kepedulian IPDN sebagai lembaga kader Pamong yang cepat tanggap memberikan kontribusi pada korban bencana di Majene dan Mamuju,” tutur Lukman.
















