Gubernur Sulsel Ingin Buah Lokal Bisa Bersaing dengan Buah Impor

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah (Humas Pemprov)

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah meminta Dinas Peternakan Sulsel untuk membuat road-map pengembangan peternakan.

“Seperti, menciptakan sentra-sentra produksi ternak, termasuk pembukaan akses jalan ke Seko,” sebut Nurdin, pada rapat kerja bersama TGUPP dan beberapa OPD Sulsel terkait, di Hotel Rinra Makassar, Selasa (19/1/2021).

Sementara, kata Nurdin, untuk sektor pertanian, pertanian, terus diborong untuk bagaimana buah-buahan lokal yang ada di Sulsel bisa mengalahkan kualitas buah impor.

“Jadi kita tidak lagi melawan buah impor tetapi kita bersaing. Kita persembahkan buah-buahan kita lebih berkualitas,” ujarnya.

Tentunya, sebut dia, dengan menggunakan bahan yang membuat lebih tahan lama dan sebagainya.

“Sehingga masyarakat kita jauh lebih sehat dengan mengkonsumsi buah lokal,” jelas mantan Bupati Bantaeng ini.

Pria yang akrab disapa NA ini menjelaskan bahwa beberapa buah impor bisa dikembangkan di Indonesia, seperti lengkeng.

Olehnya itu, Dinas Pertanian dapat memprogramkan dengan menyiapkan bibit lengkeng ke seluruh Sulsel. Sehingga nantinya Sulsel dapat menjadi provinsi produksi lengkeng di Indonesia.

Selain itu, Nurdin juga membahas, soal program-program yang mendukung petani. Diantaranya subsidi pupuk yang dikurangi Pemerintah Pusat. Serta bagaimana Pemerintah Provinsi Sulsel bisa mensupport agar pupuk subsidi ini tidak langka.

“Sangat ironi, kita ingin meningkatkan produksi tetapi pupuk langka. Maka jangan kita selalu menyalahkan Pemerintah Pusat, subsidi pupuk dikurangi, padahal kan kita ada APBD,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa, bagaimana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sulsel hadir untuk memback-up kekurangan pupuk subsidi ini.

“Karena ini sangat berarti bagi masyarakat, apalagi sebagian besar adalah petani,” jelasnya.

Sementara itu, lanjutnya, untuk sektor perikanan, masyarakat pesisir banyak yang hidup di garis kemiskinan. Solusinya menyelesaikan persoalan armada penangkapannya yang masih sederhana, penguasaan teknologi penangkapan masih rendah.

“Ke depan yang harus kita lakukan adalah perbaharui armada penangkapan mereka dari tradisional ke modern. Alat tangkap modern, masyarakat nelayan kita dibuat melek teknologi,” harapnya.

Ia mengungkapkan bahwa, Pemerintah Daerah (Pemda) dapat memanfaatkan PT Industri Kapal Indonesia IKI dengan menghadirkan kapal 17 GT. Selain berbiaya murah, juga daya jangkaunya yang jauh.

Ia juga menginginkan agar Kepala Dinas memiliki jiwa enterpreneur dan berpikir jauh ke depan. Program mereka bukan hanya mengabiskan anggaran saja, tetapi dapat mendatangkan pendapatan asli daerah.

“Jadi tadi saya minta ada beberapa sudah oke, tetapi saya suruh bikin lagi road map. Saya ingin dari tahun ke tahun ada goals yang bisa kita capai,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *