Satgas Yonif MR 413 Kostrad Ajari Warga Perbatasan RI-PNG Olah Singkong Jadi Gethuk Goreng Siap Jual

Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad Pos Mosso mengajari masyarakat perbatasan RI-PNG, tepatnya di Kampung Mosso Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, mengolah singkong menjadi gethuk goreng, makanan tradisional Jawa Tengah. ()

INFOKINI.ID, JAYAPURA – Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad Pos Mosso membantu masyarakat perbatasan RI-PNG, tepatnya di Kampung Mosso Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, dengan mengajarkan olahan singkong menjadi gethuk goreng, makanan tradisional Jawa Tengah.

Langkah Satgas Pamtas ini untuk meningkatkan tarap ekonomi warga perbatasan RI-PNG.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 413 Kostrad Mayor Inf Anggun Wuriyanto S.H.,M.Han di Distrik Muara Tami Kota Jayapura dalam rilis tertulisnya, Sabtu (23/1/2021).

Munurut Dansatgas, kegiatan yang dilakukan oleh Pos Mosso pimpinan Letda inf Hary Bagus dalam mengajarkan masyarakat mengolah singkong menjadi gethuk goreng, dapat membantu meningkatkan perekonomian di Kampung Mosso.

“Awalnya, beberapa anggota Pos Mosso melakukan anjangsana di kediaman Mama Agustina Nutafua (55) sekaligus membantu panen singkong di kebun miliknya. Kemudian salah satu Anggota Pos Mosso bernama Praka Taufik menyarankan agar hasil panen singkong tersebut sebagian diolah menjadi makanan khas dari daerahnya Banyumas, Jawa Tengah yaitu gethuk goreng. Karena tidak pernah melakukan hal itu Mama Agustina meminta agar Praka Taufik mengajarkan cara membuat gethuk goreng tersebut,” katanya.

Gethuk Goreng hasil olahan singkong oleh Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad Pos Mosso. ()

Pembuatan gethuk goreng terbilang cukup mudah. Singkong yang telah dikupas lalu direbus selama 30 menit ke dalam panci.

Setelah itu singkong ditumbuk hingga halus dicampur dengan gula merah secukupnya yang diisi di dalam gethuk goreng tersebut. Langkah terakhir sebelum masuk di penggorengan ialah dengan membentuknya sesuai ukuran yang dikehendaki.

Setelah digoreng, gethuk goreng itu kemudian dikemas.

Dari hasil percobaan tersebut, Mama Agustina mengakui bahwa gethuk goreng yang diolah bersama Satgas sangat lezat. Dia pun yakin warga lainnya di Kampung Mosso akan menyukai makanan baru ini.

“Saya ingin menjadikan ini sebagai usaha baru saya. Saya juga berterima kasih kepada anak-anak Satgas Pos Mosso yang telah membantu mengajarkan saya membuat gethuk goreng ini,” tutur Mama Agustina senang.

Harga gethuk goreng itu sendiri yang ditawarkan oleh Mama Agustina seharga Rp. 5.000 tiap satu bungkus kepada masyarakat Kampung Mosso. Dalam satu bungkusnya terdapat 4 buah gethuk goreng siap santap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *