AUHM Minta Pj Wali Kota Cabut PPKM, Prof Rudy: Harus Bersabar Dulu

Pj Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin saat memperlihatkan kartu aman Covid-19.

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Keinginan ratusan massa dari Asosiasi Usaha Hiburan Malam (AUHM) Makassar yang meminta Pj Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin agar mencabut surat edaran Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kembali diperpanjang hingga 23 Februari 2021, harus menelan kecewa.

Prof Rudy dengan tegas menolak permintaan tersebut.

“Saya dengar ada tuntutan dari Asosiasi Usaha Hiburan Malam, jadi saya ingin sampaikan seperti ini, tentu penanganan Covid-19 yang kita mau lakukan terhadap pengimbangan pemulihan ekonomi, kita harus mengambil posisi berimbang nih, yang proporsional,” jelasnya.

Menurutnya, pihaknya harus mengambil posisi berimbang. Dimana, Covid-19 bisa terkendali dan ekonomi pun juga tidak mati total.

“Kalau kita berbicara berimbangan, tidak mungkin semuanya 100 persen kan? Termasuk ekonominya tidak bisa 100 persen. Kebetulan saja, ini kebetulan saja loh, kegiatan-kegiatan malam ini yang kita anggap masih tinggi potensi penularan di sini,” tuturnya.

Dia menjelaskan, jika menyimak kebijakan pemerintah pusat terkait dengan PPKM, yang saat ini diwajibkan untuk wilayah DKI sampai Bali, pembatasannya sampai pukul 9 malam.

“Kita ini sampai pukul 10 loh, kenapa ada sampai jam 10? Karena kita paham bahwa ekonomi juga harus kita gerakkan, kegiatan-kegiatan malam juga gerakkan, tapi tidak bisa total, maka inilah perimbangannya,” jelasnya.

Sehingga, kata prof Rudy disini dituntut kepedulian bersama, kesadaran bersama, bahwa penangan covid tidak bisa diparsial. “Bahwa ada yang dirugikan, itu pasti. Kebetulan saja usaha malam ini yang memang potensinya masih tinggi. Sehingga harus bersabat dulu, kita harus menyelamatkan yang besar, kan begitu yang harus disadari oleh teman-teman,” lanjutnya.

Untuk itu, solusi Prof Rudy yaitu PPKM masih tetap sampai pukul 22.00, sebab ini dianggap sekarang saran epidemolog untuk bisa menekan terus kasus Covid-19.

Bahkan, kata Prof Rudy, epidemologi ingin menyarankan ke pukul 9 agar sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat. Namun dirinya mengambil kebijakan sampai pukul 10 saja.

“Karena, kita ini sudah under control dan masyarakat juga sudah tahu, dari pada muncul lagi kegaduhan-kegaduhan, sambil kita awasi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *