Terminal Makassar Sepi, William: Perusda Harus Mampu Lakukan Pembenahan

Ketua Komisi B Bidang Ekonomi dan Keuangan William Laurin. (Humas DPRD Makassar)

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Ketua Komisi B Bidang Ekonomi dan Keuangan William Laurin menilai sepinya terminal di Kota Makassar, diakibatkan direksi kurang cakap dan inovatif dalam mengelola terminal.

Menurutnya, Perusda harus mampu melakukan pembenahan sebagai syarat anggaran bisa dikucurkan.

“Kita minta buat dulu inovasi, dibuktikan dulu kan, hingga ada perubahan yang luar biasa, baru kita lakukan penyertaan modal untuk bantuan,” ungkapnya.

Salah satu penyebab utama kian terpuruknya BUMD tersebut akibat menurunnya jumlah kendaraan yang masuk. Minimnya sarana dan prasarana, menurutnya tidak sepenuhnya harus disalahkan.

Salah satu penyebab lainnya, kata William yaitu akibat Perusahaan Otobus (PO) nakal yang melakukan aktifitas memuat penumpang di luar areal.

Untuk itu, Perusda harus mampu menggaet kendaraan-kendaraan tersebut kembali masuk. Direksi perlu melakukan pendekatan persuasif tanpa harus menunggu tindakan dari pemerintah kota.

“Kemarin waktu kita kunjungan, kita melihat bagaimana jajaran direksi untuk berbenah diri. Karena di situ kita melihat memang kondisi di terminal sudah kurang aktifitas juga, termasuk daripada bus-bus yang banyak berkeliaran di luar. Makanya kemarin kita sampaikan ke deriksi tolong ditertibkan, kalau perlu dijemput, PO-nya sendiri didatangi,” ujarnya.

Pemasukan, kata William akan sejalan dengan upaya menjaga dan menambah intensitas kendaraan yang keluar masuk terminal.

Sementara itu, Direktur Utama PD Terminal Makassar Metro Arsony berharap DPRD mau memberikan ruang bagi penyertaan modal dalam waktu dekat dalam rangka pembenahan terminal

“Ini pernah diajukan oleh direksi sebelumnya tetapi tidak terealisasi. Kami berharap anggota DPRD memberi ruang kepada kami untuk melakukan pengajuan penyertaan modal,” ujarnya.

Pasalnya, Ia mengaku cukup kewalahan dengan kondisi yang terjadi di terminal.

Aktivitas pemuatan di luar terminal tersebut kata dia sudah cukup marak dan menjadi penyebab menurunnya pemasukan bagi Perusda.

“Volume bus yang masuk ke Terminal Daya rata-rata 400, sekarang cuma 80 hingga 90 bus. Ini disebabkan fungsi bisnis Terminal Daya lambat laun sudah tidak ada lagi. Dan itu kita bisa lihat lokasi yang disiapkan sudah kosong,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *