INFOKINI.ID, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto akan mengalihkan anggaran proyek Jalan Metro Tanjung Bunga Kota Makassar untuk penanganan Covid-19.
Pasalnya, ia tak akan melanjutkan proyek tersebut.
“Tidak melanjutkan proyek Jalan Metro. Dan Anggaran itu akan kami pakai (alihkan) untuk masyarakat. Akan kami pindahkan ke anggaran penanganan Covid-19 yang selama ini jauh dari maksimal,” tegas Danny, Senin (1/3/2021).
Menurutnya, dilarang membangun atau menganggarkan sesuatu yang bukan tanah milik negara. Danny bahkan menyebutkan jika dilanjutkan berpotensi bermasalah.
“Justru kalau saya lanjut jadi masalah. Jelas, ada unsur-unsur diduga pelanggaran hak, anggaran kita. Contoh, tidak boleh menganggarkan sesuatu diatas yang bukan tanah milik negara,” katanya.
Sebab, alas haknya sampai sekarang tak ada, hanya di atas kertas tidak ada pernyataan, bukan alas hak.
“Artinya, terjadi pelanggaran hukum disitu, karena terjadi pelanggaran hukum kami Danny-Fatma (tidak akan melanjutkan), kami tidak mau ikut-ikutan. Kita akan bangun. Tidak ada masalah tapi semua harus berdasarkan aturan yang berlaku,” ucapnya.
Untuk itu, penyerahan Jalan Metro ke Provinsi Sulsel. Ia akan tarik kembali, sebab tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Karena Jalan Metro jadi tanggung jawab kita, segera kita perbaiki Jalan Metro yang berlubang luar biasa itu dan penuh dengan keluhan masyarakat. Jadi, seluruh masyarakat yang punya kepentingan dengan Jalan Metro, terutama masyarakat di Tanjung Bunga, di Barombong, masyarakat kota, Insyaallah kami akan sesegera mungkin melakukan normalisasi anggaran (pendestrian) untuk segera memperbaiki Jalan Metro,” ucapnya.
Sebelum, Jalan Metro Tanjung Bunga Kota Makassar digadang bakal menjadi jalan terlebar di Indonesia. Rencana ini dikatakan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, usai acara pematokan lahan pelebaran Jalan Tanjung Bunga, Minggu (13/9/2020).
Jalan selebar 50 meter itu akan dibangun sepanjang 6 kilometer, dan menjadi jalan dengan intensitas transportasi tinggi di Kota Makassar, serta penghubung berbagai titik pertumbuhan ekonomi kota.
Untuk proyek ini, ditetapkan dengan pagu anggaran tahap satu sebesar Rp127 miliar.
















