INFOKINI.ID, MAKASSAR – Forum Perjuangan Rakyat (FPR) Sulawesi Selatan melakukan aksi damai di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel, Jalan Urip Sumohardjo Makassar, Senin (8/3/2021).
Aksi mereka terkait peringatan hari perempuan sedunia atau International Womens Days (IWD), yang jatuh setiap tahunnya pada tanggal 8 Maret. Kali ini mengangkat tema “perkuat solidaritas perempuan dan seluruh rakyat yang tertindas”.
Jendral lapangan aksi FPR Sulsel Zaskia dalam pernyataan tertulisnya mengatakan bahwa, diskriminasi terhadap perempuan masih terjadi di setiap sektor, salah satunya di sektor ekonomi.
“Di aspek politik, perempuan hanya dimobilisasi untuk mendapatkan simpati dan suara ‘wakil rakyat’,” tutur Zaskia.
Menurut dia, sejak tahun 2019 tercatat ada sebanyak 431.471 orang perempuan mengalami kekerasan berbasis gender dan kian tahun semakin meningkat.
Dia juga mengungkap sejumlah kasus yang menimpa kaum perempuan, seperti kasus pelecehan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Dalam aksinya, FPR Sulsel membeberkan beberapa pernyataan sikap, di antaranya Negara harus bertanggung jawab terhadap perempuan, anak-anak dan seluruh rakyat tak berpunya selama penanganan Covid-19 dan bencana.
Selain itu, menuntut pencabutan UU Cipta Kerja dan peraturan turunannya, serta mendesak pengesahan RUU PKS.
Mereka juga meminta agar stop pembungkaman demokrasi, stop diskriminasi upah dan perbaiki harga komoditas pertanian.
FPR Sulsel juga meminta agar berikan penanganan serius bagi korban KDRT dan pelecehan seksual. Dan, tindak tegas pelaku pelecehan seksual dan kekerasan seksual.
