INFOKINI.ID, GOWA– Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan wujud nyata Kemanunggalan TNI dan rakyat. TMMD juga implementasi dari jiwa dan semangat pengabdian TNI kepada rakyat, bangsa dan negara. Saat pertama kalinya digagas pada tahun 1980 oleh Jenderal M. Jusuf, TMMD dikenal dengan program ABRI Masuk Desa (AMD). Menjangkau dan memberikan warna tersendiri dalam wajah pembangunan di wilayah pedesaan, khususnya desa terpelosok dan terpencil. Sesuai tujuan awalnya, TMMD difokuskan pada pembangunan desa, dengan pertimbangan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di desa. Sehingga desa memegang peran penting dalam pembangunan nasional.
Dalam rentang 40 tahun perjalanannya, tahun 2021 ini TMMD dilaksanakan dalam situasi dan kondisi berbeda. Sama halnya dengan TMMD setahun sebelumnya. Negara Indonesia bahkan dunia yang dihadapkan oleh wabah Corona Virus Disease-19 (Covid-19), membuat ‘aksi pengabdian’ TMMD menjadi keharusan untuk dikemas secara berbeda. Bahkan sejak awal peresmian TMMD yang tak lagi dilakukan dengan upacara. Tak hanya menghadirkan sarana dan prasarana infrastruktur yang baru di pedesaan, tetapi juga menjadi teladan dan motivator untuk berbagai program pemerintah, khususnya dalam memerangi Covid-19 yang menjadi musuh tak terlihat, baik dengan taat protokol kesehatan hingga program vaksinasi yang kini dimassifkan oleh pemerintah, untuk membentengi masyarakatnya dari penyebaran Covid-19.

Saat berkunjung ke lokasi TMMD Ke-110 di Kabupaten Gowa, Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Staf Penanggung Jawab Operasional (PJO) TMMD Ke-110 yang dipimpin As Ops Kasad, Mayjen TNI Surawahadi menegaskan, kedaruratan penanganan Covid-19 ini. Bahkan pihaknya menggaransikan bahwa seluruh personel akan melibatkan diri dalam menggugah semangat kebersamaan masyarakat dalam memerangi Covid-19. Salah satunya melalui edukasi untuk memassifkan vaksinasi.
TMMD menjadi wujud kolaborasi harmonis antara pemerintah, TNI dan rakyat. Di dalamnya jiwa dan semangat gotong royong kental, mewarnai perjalanan aksi TMMD, yang dalam rencana berlangsung selama 30 hari. Awal Maret 2021 ini TMMD telah Ke-110 kalinya dilaksanakan di seluruh Indonesia. Di wilayah Kodam XIV/Hasanuddin, TMMD Ke-110 berlangsung sejak 2 Maret 2021 hingga 30 hari ke depan. Kodim 1405/Mallusetasi Korem 141/Tp di Kota Parepare dan di Kodim 1409/Gowa Korem 141/Tp di Kabupaten Gowa menjadi sasaran TMMD Ke-110. Untuk di Kabupaten Gowa, kegiatan TMMD dilakukan di Kampung Allu, Dusun Tanah Karaeng, Desa Tanah Karaeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa. Untuk TMMD Ke-110 di Gowa, Pemerintah Kabupaten Gowa memberikan dukungan penuh, dengan penganggaran senilai Rp2 Miliar, yang bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Gowa.

Pembangunan dua jembatan masing-masing berukuran 10 meter x 5 meter, pembukaan dan pengerasan jalan baru ukuran 1.000 meter x 5 meter, dan pembangunan lima unit plat duikker berukuran 1 meter X 5 meter, menjadi target penyelesaian kegiatan untuk sasaran fisik. Cuaca hujan tak menghalangi untuk bisa menyulap dan menghadirkan infrastruktur bagi masyarakat di Desa Tanah Karaeng, meskipun konsekuensinya harus lebih lama berada di lokasi pengabdian.
TMMD di Kecamatan Manuju ini juga menyasar kegiatan tambahan untuk pembangunan 2 unit MCK di rumah warga tak mampu. Sedangkan untuk sasaran non fisik, personel TMMDpun telah disiapkan untuk berbagai kegiatan sosialisasi serta mengedukasi masyarakat dengan pembekalan materi hukum, bahaya narkoba, pertanian, kesehatan, stunting, posyandu pos bindu PTM, hingga upaya menggugah semangat bela negara dan patriotisme masyarakat.
Sejumlah pertimbangan mendasari dipilihnya Kecamatan Manuju, sebagai lokasi TMMD Ke-110. Dandim 1409/Gowa, Letkol Arh Muh Suaib menjabarkan sejumlah alasannya, yaitu untuk membuka akses jalan alternatif baru Gowa-Takalar, memudahkan akses para petani mengangkut hasil bumi yang sering terhambat karena banjir dan jalanan yang rusak. Selain itu wilayah ini sebagai alternatif tempat relokasi bagi warga sekitar yang terdampak pembangunan bendungan Je’nelata, serta untuk membuka akses jalan objek wisata permandian di Desa Bissoloro wilayah Kabupaten Takalar dengan Dusun Tanah Karaeng. Diharapkan usai TMMD, lokasi ini akan menjadi lokasi pemukiman baru bagi masyarakat di Kecamatan Manuju, akses transportasi untuk mengangkut hasil tani telah tersedia, dan masyarakat tidak lagi ragu untuk melintas menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4.(*)
















