TMMD Ke-110 di Kecamatan Manuju, Menghadirkan yang Tiada Menjadi Ada

Penandatanganan sekaligus penyerahan hasil TMMD dari Kodim 1409/Gowa oleh Dandim Gowa, Letkol Arh Muh Suaib ke Pemkab Gowa dalam hal ini Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, disaksikan Kasrem 141 Todopuli, Kolonel Inf Heri Purwanto, di Lapangan Golf Padi Valley, Rabu (31/3/2021).(Foto:ist)

INFOKINI.ID, GOWA– Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110,  yang berlangsung sejak 2 Maret 2021 di Dusun Tanah Karaeng, Desa Tanah Karaeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, resmi ditutup, Rabu (31/3/2021). TMMD telah ketiga kalinya dilaksanakan di Kabupaten Gowa, setelah sebelumnya dilaksanakan di Kecamatan Bungaya dan Tompobulu. TMMD ke-110 di Kecamatan Manuju Tahun Anggaran 2021 ini, menghadirkan infrastruktur yang tadinya tidak ada menjadi ada. Dusun Tanah Karaeng kini memiliki sebuah jalan tani berukuran 1000 meter x 5,5 meter yang akan menjadi akses jalan bagi petani dalam membawa hasil panennya menggunakan kendaraan roda empat. Tak lagi hanya menggunakan roda dua ataupun kuda seperti yang selama ini dialami warga di Dusun Tanah Karaeng.

Selain jalan tani, jembatan yang menghubungkan Kabupaten Gowa dan Takalarpun telah dihadirkan dari program kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Gowa, TNI, serta masyarakat ini. Jembatan berukuran 10 meter x 5,5 meter ini dikerjakan oleh personil gabungan TNI dari tiga matra, darat, laut, dan udara bersama dengan masyarakat dan pemda setempat. Sebanyak 150 personil dilibatkan dalam program yang menyasar pembangunan fisik berupa pembukaan dan pengerasan jalan sepanjang 1000 meter x 5,5 meter, pembangunan 2 jembatan berukuran 10 meter x 5,5 meter, 5 unit plat duiker, serta sasaran tambahan 2 buah MCK.

Peninjauan lapangan oleh Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dan Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni, didampingi Dandim 1409/Gowa, Letkol Arh Muh Suaib.(Foto:ist)

Cuaca hujan yang melanda lokasi TMMD tak menyurutkan personil untuk memberikan sumbangsih terbaik bagi masyarakat di salah satu dusun di kecamatan dataran tinggi di Kabupaten Gowa ini. Meski curah hujan yang cukup tinggi, berkali-kali harus menghentikan aktivitas pembangunan, tetapi hingga waktu yang ditentukan sebuah jalan sudah terbentang. Demikian juga jembatan yang terbangun, dalam proses finishing untuk bisa dimanfaatkan bagi kepentingan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tentang jaminan kualitas infrastruktur yang dibangun dengan waktu pembangunan yang terbilang singkat, Dandim 1409/Gowa, Letkol Arh Muh Suaib menggaransikan, semua infrastruktur yang dibangun tetap mengutamakan standar kualitas.

“Tak asal bangun dan tak asal jadi. Itulah sebabnya, infrastruktur yang dihadirkan masih tetap kami lanjutkan dalam kegiatan finishing dalam kegiatan karya bakti. Itu semata-mata untuk menyesuaikan dengan apa yang sudah diagendakan. Secara umum memang semua sudah rampung. Karya bakti yang dilakukan hanya bersifat finishing. Keterlambatan ini bukan karena faktor kesengajaan. Tetapi itu karena faktor cuaca yang memang tak bisa dihindari. Tak apa lambat, asal benar-benar berkualitas. Bahkan saat finishing telah selesaipun kami akan memastikan lebih dahulu, semua yang dihadirkan benar-benar bisa digunakan dengan baik,” tegas mantan Kasdim 1408/BS ini.

Pembukaan dan pengerasan jalanan sepanjang 1000 meter x 5,5 meter. (Foto:ist)

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, usai penandatanganan sekaligus penyerahan hasil TMMD dari Kodim 1409/Gowa ke Pemkab Gowa dan penutupan TMMD secara resmi oleh Kasrem 141/Todopuli, Kolonel Inf Heri Purwanto, Rabu (31/3/2021) mengatakan, program TMMD ini sangat membantu Pemerintah Kabupaten Gowa, khususnya dalam hal pembangunan infrastruktur fisik di dataran tinggi.

“Terimakasih kepada jajaran TNI yang bersinergi dengan Pemkab Gowa dan masyarakat untuk menyasar Gowa sebagai lokasi program ini. Alhamdulillah jembatan yang dibangun ini akan menjadi akses bagi masyarakat kita jika ingin ke Takalar begitupun sebaliknya lebih dekat lagi. Pemda Gowa selalu siap bersinergi dengan TNI dalam TMMD, agar masyarakat di dataran tinggi di Kabupaten Gowa mendapatkan perhatian yang merata. Tak perlu terburu-buru karena memang faktior cuaca yang tidak bisa dihindari. Yang terpenting adalah kualitas pekerjaan. Sehingga benar-benar bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama,” jelas orang nomor satu di Kabupaten Gowa ini.

Sejumlah pertimbangan TMMD Ke-110 sekaligus TMMD ketiga yang dilaksanakan di Kabupaten Gowa ini, dialamatkan di Dusun Tanah Karaeng Kecamatan Manuju ini. Dusun Tanah Karaeng kini dipersiapkan sebagai relokasi bagi masyarakat yang terdampak pembangunan Bendungan Je’nelata. Pertimbangan lainnya, yaitu untuk membuka akses jalan alternatif baru Gowa-Takalar, memudahkan akses para petani mengangkut hasil bumi yang sering terhambat karena banjir dan jalanan yang rusak, membuka akses jalan objek wisata permandian di Desa Bissoloro wilayah Kabupaten Takalar dengan Dusun Tanah Karaeng. Diharapkan usai TMMD, lokasi ini akan menjadi lokasi pemukiman baru bagi masyarakat di Kecamatan Manuju, dengan akses transportasi yang lebih baik, khususnya dalam mengangkut hasil tani. Sehingga masyarakat tidak lagi ragu untuk melintas menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4.

Penyuluhan hukum oleh Kajari Gowa, Yeni Andriani, yang dihadiri tokoh masyarakat, tokoh pemuda, mahasiswa dan masyarakat.(Foto:ist)

Selain itu sasaran fisik, TMMD juga mengagendakan sasaran non fisik berupa penyuluhan dan sosialisasi dengan sejumlah materi, diantaranya penyuluhan hukum, bahaya narkotika, kesehatan, dan pertanian.(*)

Penulis: Elien MarlinaEditor: Elien Marlina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *