INFOKINI.ID, MAKASSAR – Masalah kemiskinan sangat kompleks dan bersifat multisektor. Karena itu, dibutuhkan komitmen yang kuat dari pemimpin dalam menangani fakir miskin.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sekprov Sulsel), Abdul Hayat Gani, pada Rapat Koordinasi (Rakor) Program Penanganan Fakir Miskin Tahun 2021, yang berlangsung di Condotel Hotel, Kamis (8/4/2021).
“Mengenai kemiskinan kompleksitasnya memang sangat tinggi, sangat urgent dan sangat penting,” jelasnya.
Abdul Hayat mengungkapkan bahwa, komitmen leaders sangat dibutuhkan, mengingat pentingnya arah kebijakan dalam penanganan fakir miskin.
“Upaya penanganan kemiskinan itu harus dilakukan secara komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan,” kata Abdul Hayat.
Ia juga menuturkan, di Sulsel sendiri, untuk program-program penanggulangan kemiskinan dilaksanakan secara berkesinambungan melalui program KUBE Jasa, Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Program Keluarga Harapan (PKH), Rastra, dan BPNT.
“Dan sekarang ini telah bertransformasi menjadi program sembako,” tutur Abdul Hayat.
Dikatakannya bahwa, program-program tersebut berkat adanya sinergisitas yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
Untuk itu kata dia, Program semacam ini diharapkan bisa tetap terjadi di masa-masa yang akan datang.
“Semoga program sembako ini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Karena manfaat yang dirasakan dari program sembako ini lebih kepada pemenuhan nutrisi/gizi yang lebih seimbang dan variatif,” paparnya.
Selain itu, Ia juga mengingatkan, dalam pelaksanaan program sembako pihak Himbara melalui agen penyalur perlu mendapat perhatian khusus dalam menyalurkan bantuan sosial.
“Mereka tidak boleh dibiarkan jalan sendiri, tanpa monitoring dari Dinas Sosial,” beber Hayay.
Olehnya itu lanjutnya, tim koordinasi harus mampu mengendalikan penyaluran dan memastikan ketepatan jumlah, kualitas dan sasaran penerima bantuan sosial pangan.
Mneurutnya, hal tersebut dapat dilakukan dengan kerjasama dan sinergitas yang baik antara seluruh stakeholder terkait.
“Verifikasi dan validasi data harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan aturan dan mekanisme yang berlaku. Koordinasi juga harus terus dilakukan mulai tingkat bawah, dan secara berjenjang sampai pada tingkat paling atas,” tegasnya.
Rakor tersebut dilaksanakan selama tiga hari mulai 7 hingga 9 April 2021, dengan mengangkat tema “Perkuat Sinergitas, Tingkatkan Evektivitas Penanganan Fakir Miskin di Sulawesi Selatan”.
















