INFOKINI.ID, MAKASSAR – Kabar politisi NasDem, Rapsel Ali menghadap Presiden Joko Widodo dan kini santer disebut akan menduduki salah satu jabatan menteri, mendapat tanggapan positif dari partai yang dipimpin Surya Paloh tersebut.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem, Ahmad Ali menegaskan, setiap partai politik akan senang jika kadernya dianggap layak dan punya kompetensi menduduki jabatan publik. Apalagi jabatan sekelas menteri.
Makanya, dirinya memastikan siapapun kader NasDem yang dianggap mumpuni, pasti akan mereka dukung. Tidak terkecuali Rapsel Ali. Meski begitu, ia mengatakan bahwa kewenangan sepenuhnya ada di tangan Presiden.
Diketahui, Rapsel diundang ke Istana untuk menghadap Presiden Jokowi di tengah wacana reshuffle kabinet.
Anggota DPR RI asal Sulsel itu belakangan ramai diberitakan akan mengisi posisi Menteri Investasi yang merupakan kementerian baru.
Menurut Ahmad Ali, pada dasarnya, mereka tidak pada posisi menyodorkan kader. Bagi dia, pengangkatan dan pemberhentian menteri merupakan hak prerogatif presiden sebagai kepala pemerintahan.
“Sebagai partai pasti senang kalau ada kader dianggap layak atau mumpuni menjadi menteri. Namun kami paham benar bahwa mengangkat atau memberhentikan seseorang pada suatu jabatan, itu menjadi kewenangan Presiden,” jelasnya, Sabtu (17/4/2021).
Rapsel sendiri mengakui dirinya bertemu Presiden Jokowi pada Rabu, 14 April lalu. Sehari setelahnya, mantan Ketua Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Sulsel dan Ketua Asosiasi Perdagangan Barang, Distributor, Keagenan, dan Industri Indonesia (Ardin) Sulsel itu mengaku juga bertemu dengan Wakil Presiden, Ma’ruf Amin.
“Rabu pagi saya bertemu Presiden Jokowi. Dan keesokan harinya saya dipanggil Wakil Presiden. Ada beberapa hal yang kami bahas, terutama persoalan-persoalan terkait kebangsaan. Intinya adalah bagaimana Indonesia bisa semakin maju,” kata Rapsel kepada wartawan, Sabtu (17/4/2021).
Mengenai ramainya pemberitaan bahwa dirinya akan masuk dalam kabinet, Rapsel menanggapinya dengan santai.
Politisi Partai NasDem ini mengatakan bahwa, dirinya merasa sangat terhormat bisa bertemu Presiden dan membahas masalah kebangsaan.
“Kami berdialog sambil jalan bersama,” tutupnya.
















