Lapangan Kerja Harus Terbuka Untuk Para Pemuda dan Penyandang Disabilitas

Anggota DPRD Sulsel, Haidar Majid, bersama konstituennya, Sabtu (1/5/2021).

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan Haidar Majid menggelar sosialisasi peraturan daerah (perda) Provinsi Sulsel Nomor 3 Tahun 2018 tentang pembangunan kepemudaan, Sabtu (1/5/2021).

Penyebarluasan perda tersebut digelar di Gedung Aula Asrama Cacat Kecamatan Panakukang Jalan AP Pettarani Makassar. Dihadiri para penyandang disabilitas yang bermukim di Asrama Cacat Jalan AP Pettarani Makassar.

Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri Dekan Isipol Universitas Bosowa, Arif Wicaksono, dan Kasubdit Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Unhas, Ishaq Rahman serta beberapa komunitas pemuda di Makassar sebagai peserta.

Haidar mengatakan bahwa, tujuan dari perda tersebut agar pemuda di Sulsel dapat mengambil peran dalam pembangunan daerah dan berdaya saing dengan negara lain.

“Tujuannya kita mau pemuda di Sulsel punya posisi dan mengambil peran dalam pembangunan dan semua posisinya sama,” ujar Haidar.

Pria yang dikenal dengan sapaan HM ini menuturkan, kecil peluang pemuda bisa berhasil tanpa membuka akses bekerjasama dengan orang lain.

“Jangan mau menang dan pintar sendiri. Ini potensi paling besar bisa mematikan semangat pemuda. Bagaimana membangun dan menata jaringan. Harus sadar peran dan tanggung jawab,” bebernya.

Ishaq Rahman dalam materinya menjelaskan terkait dengan makna dari pemuda. Menurutnya, pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.

Sementara itu, Akademisi Universitas Bosowa, Arif Wicaksono mengatakan, kepemudaan perlu diperdakan karena ini akan berpotensi dua hal. Pertama, para pemuda dimasa akan datang menguntungkan kita sebagai anak bangsa, dan yang kedua sebaliknya.

“Perda ini hadir agar kehadiran pemuda dimasa sekarang dan masa yang akan datang bisa menjadi lebih baik. Di tengah pandemi ini juga pemuda harus mengambil peran,” tutur Arif Wicaksono.

Dalam kegitan itu, salah seorang penyandang disabilitas asrama cacat, Takdir, mengaku terharu dikunjungi Anggota DPRD Sulsel.

Takdir mengungkapkan bahwa, selama tinggal di asrama tersebut, baru kali ini ia dikunjungi anggota DPRD Sulsel.

“Selama ini baru pertama kali kami bertemu dengan anggota dewan. Ini adalah satu hal yang sangat luar biasa. Kami adalah bagian dari pemuda,” ungkapnya.

Untuk itu, dia berharap, agar lapangan kerja untuk para pemuda di Sulsel terbuka lebar untuk para pemuda dan juga penyandang disabilitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *