Adnan Sebut Rembuk Stunting Harus Hasilkan Program Turunkan Stunting di Gowa

Bupati GOwa, Adnan Purichta Ichsan, saat rembuk stunting di Malino Highlands. (Foto:ist)

INFOKINI.ID, GOWA– Rembuk Stunting menjadi salah satu upaya mewujudkan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Gowa. Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, menyebut dalam rembuk ini akan menghasilkan program yang konkrit dalam menurunkan angka stunting, yang menurutnya merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi hampir seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Adnan menegaskan permasalahan stunting bisa diselesaikan dengan kolaborasi dan kerjasama dari seluruh pihak. Apalagi Presiden RI, Joko Widodo menurutnya, menargetkan angka prevalensi stunting berada di angka 14 persen pada tahun 2024, dimana angka prevalensi stunting nasional pada tahun 2019 lalu sebesar 27, 6 persen. Kabupaten Gowa sendiri pada tahun 2020 prevalensi stunting sebesar 6,26 persen dan berhasil meraih peringkat pertama di Sulawesi Selatan sebagai daerah yang melakukan percepatan penurunan angka stunting.

Foto bersama saat Rembuk Stunting. (Foto:ist)

“Kita mau dengan dilakukannya rembuk ini ada persamaan persepsi, khususnya membuat program nyata agar bisa melihat stunting di Gowa menurun bahkan menghilang. Perhatian serius dari seluruh pihak sangat dibutuhkan, seperti upaya konvergensi dan sinergitas melalui program dan kegiatan yang efektif dan efisien di masing-masing instansi, akan menjadi salah satu faktor kunci agar pertumbuhan fisik maupun perkembangan kemampuan kognitif dan intelektual anak bertumbuh dengan baik,” jelas Adnan, saat Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Gowa yang menghadirkan seluruh stakeholder di Malino Highlands, Kecamatan Tinggimoncong, Kamis (27/5).

Dikatakan Adnan, dalam memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk mampu bersaing baik dengan bangsa lain, mengingat persaingan global semakin wajib diperhitungkan. Namun dengan kualitas kemampuan individu yang rendah akan berdampak pada minimnya produktivitas dan daya saing anak-anak bangsa sebagai sumberdaya yang diandalkan.

“Tentu kita tidak ingin anak-anak kita tumbuh dengan kekurangan gizi yang berakibat dengan tumbuh kembang anak. Harapan kita hal tersebut tidak terjadi di kabupaten Gowa. Masyarakat Gowa harus sehat, cerdas dan kreatif yang dimulai dari 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak, sehingga bisa bersama-sama bersatu membangun Gowa lebih maju dan sejahtera di masa yang akan datang,” tambah orang nomor satu di Gowa ini.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gowa, Taufik Mursad mengatakan, Rembuk Stunting merupakan satu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara stakeholder terkait.

“Kegiatan ini menghadirkan perwakilan stakheolder yang terlibat seperti 36 OPD, 18 camat, 26 kepala Puskesmas dan 167 perwakilan desa/kelurahan baik yang mengikuti secara langsung maupun virtual zoom yang bertujuan menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting,” jelasnya.

Turut hadir jajaran Forkopimda Kabupaten Gowa, Ketua TP PKK Gowa, Priska Paramita Adnan dan diakhir pembukaan dilakukan penandatangan komitmen bersama dalam peningkatan SDM untuk pelaksanaan percepatan, pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Gowa Tahun 2021.(*)

Penulis: Elien Marlina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *