INFOKINI.ID, MAKASSAR – Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani, mengikuti acara launching ekspor briket ke Jordania dan Saudi Arabia, penyerahan sertifikat halal MUI kepada UMKM, dan penandatanganan MoU antara CV Coconut Indonesia dengan Bank Mandiri, Senin (31/5/2021).
Acara dihadiri Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki.
Abdul Hayat Gani menyampaikan rasa syukur karena di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia tetap bisa membuka pangsa pasar ke beberapa negara sebagai pemasok komoditas pertanian. Salah satunya adalah kelapa dan turunannya.
“Izinkan saya mengucapkan terima kasih dan selamat kepada kita semua yang turut hadir pada kesempatan ini,” kata Abdul Hayat dalam sambutannya tadi.
Menurut Abdul Hayat, kehadiran bersama merupakan wujud komitmen yang kuat dan kecintaan bersama memajukan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian melalui kegiatan ekspor, fasilitasi sertifikat halal dan akses pembiayaan.
Melihat besarnya potensi, nilai devisa dan luasnya pasar ekspor, briket arang batok kelapa dapat dijadikan sebagai komoditas ekspor andalan khususnya di Sulsel.
“Produksinya pun cukup melimpah yang tersebar di 22 kabupaten di Sulsel, terutama di tiga sentra utama yakni, Selayar, Bone, dan Pinrang,” ujarnya.
Selain itu kata dia, jumlah UMKM di Sulsel didominasi oleh sektor perdagangan. Sementara untuk sektor produksi sebanyak 108.785 unit khusus untuk UMKM yang bergerak di bidang makanan dan minuman, yang jika dipresentasikan 65 persen dan itu masih kurang yang memenuhi standar sertifikat halal.
“Kami sangat mengapresiasi program Kementerian Koperasi dan UKM RI yang memberikan fasilitas kepada 3 juta UMKM di seluruh Indonesia untuk mendapatkan sertifikat halal dengan gratis,” tutur Abdul Hayat.
Abdul Hayat menuturkan bahwa, menindaklanjuti hal tersebut, maka Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulsel telah memberikan fasilitas gratis sertifikat halal MUI yang sebelumnya telah melalui seleksi.
“Dengan mendapatkan sertifikat halal MUI ini, diharapkan kepada para pelaku UMKM ini bisa semakin percaya diri dan bisa lebih bersemangat untuk berinovasi dalam pemasaran produk-produknya,” terangnya.
“Sehingga mereka (pelaku UMKM) tidak hanya memasarkan produknya ke level lokal akan tetapi yang lebih tinggi ke ekspor,” tegasnya.
















