INFOKINI.ID, MAKASSAR – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar melaksanakan pelatihan tahsin Qira’ah Alquran dan Tilawah Al Qur’an bagi mahasiswa di Aula FAI UMI, lantai 2, Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Rabu (8/9/2021).
Pelatihan tahzin dan tilawah Alquran tersebut rencananya akan dilaksanakan selama sebulan lebih mulai 8 September hingga 27 Oktober 2021 mendatang.
Wakil Dekan (WD) IV FAI UMI, Dr. Nuraeni Abdullah, M. Ag mengungkapkan bahwa, latar belakang dilakukannya kegiatan ini, sesuai dengan motto kampus UMI, sebagai lembaga pendidikan dan dakwah. Dimana mahasisea FAI harus menjadi pilar utama terkait dakwah.
Meski membaca Alquran merupakan kewajiban seorang muslim, namun sebagai mahasiswa yang berasal dari FAI UMI dan menjadi alumni, maka wajib mengemban amanah dakwah itu.
“Jadi sangat ironis kalau ada mahasisawa FAI yang ndak tahu baca Alquran,” kata Nuraeni, sapaan akrab Nuraeni Abdullah.
Selain itu kata dia, di kampus UMI juga mempunyai syarat untuk menyelesaikan proses kuliah. Dimana mahasiswa wajib menyelesaikan tahsinul qiraah sebelum melaksanakan KKN maupun tugas akhir yakni penyelesaian skripsi.
“Dari hasil evaluasi mahasiswa itu ternyata masih ada yg belum memenuhi dasar-dasar ilmu tajwid. Nah olehnya itu kegiatan ini dilaksanakan,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa, kegiatan ini sendiri sedianya akan mulai dilaksanakan pada 1 September. Namun, melihat waktu itu peserta yang mendaftar masib sedikit, karena kurang tersosialisasi dengan baik.
Olehnya itu, pihak fakultas mengambil inisiatif untuk menunda pelatihan ini sambil mensosialisasikan lebih luas kepada mahasiswa lingkup FAI UMI.
“Jadi, targetnya peserta takzinul bisa bertambah menjad 45 orang dari penundaan itu. Tapi Subhanallah yang mendaftar selama tertunda seminggu ini di grup sebanyak 90 orang,” tutur Nuareni.
“Semoga pelatihan ini bisa menghasilkan output sebagaimana yang kita harapkan,” sambungnya.
Pelatihan di tengah situasi Pandemi Covid-19.
Mengingat situasi masih dalam situasi Covid-19, maka pelaksanakan tahsinul FAI UMI Makassar dilaksanakan secara terbatas sesuai dengan protokol kesehatan ketat.
Nuareni menuturkan bahwa, sudah ada surat edaran Kemendikbud bahwa sudah dibenarkan untuk luring secara terbatas. Jadi dasar itu dilakukan secara luring dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
“Kalau biasanya imbauan Pemerintah untuk taat protokol maka kita menambahkan disini secara Islami,” bebernya.
Secara Islami ada 5 J, yakni Jangan lupa tingkatkan dan kuantitas ibadah, Jangan lupa senantiasa berdoa, Jaga kebersihan, Jaga jarak terutama secara islami apa lagi bukan muslim dan Jangan lupa pakai masker.
“Kemudian kita di Fakultas Agama Islam ini, kita punya ruangan banyak, jadi peserta ini kita akan bagi-bagi per kelompok,” tutur Nuraeni.
Sementara itu lanjutnya, karena pelatihan ini tidak bisa efektif kalau daring, jadi harus luring, harus tatap muka langsung karena ini banyak prakti-praktiknya.
“Termasuk penyebutan huruf, kaidah-kaidah dasar ilmu tajwid itu harus dilihat bagaimana gerak bibirnya, lidahnya,” tutupnya.
Muh. Saddam
















