INFOKINI.ID, MAKASSAR – Anggota DPRD Sulawesi Selatan Rezki Mulfiati Lutfi telah melaksanakan temu konstituen atau reses masa sidang I tahun 2021-2022.
Legsilator Fraksi NasDem Sulsel melaksanakan reses dari tanggal 5 hingga 12 Desember 2021, di Daerah Pemilihan (Dapil) Makassar II, meliputi Kecamatan Manggala, Panakukkang, Biringkanaya,dan Kecamatan Tamalanrea.
Rezki Lutfi menuturkan bahwa, maksud dan tujuan kegiatan temu konstituen dalam rangka untuk mendapatkan aspirasi dan masukan dari masyarakat.
“Terkait dengan rencana program pembangunan Pemerintah Daerah Provinsi Sulsel satu tahun yang akan datang,” tutur Kiki, sapaan akrabnya.
Untuk itu, apa yang menjadi saran, masukan dan permintaan dari masyarakat yang ada di dapil, selanjutnya akan disampaikan pada rapat paripurna DPRD Sulsel.
Berbagai macam aspirasi dan permasalahan dari masyarakat yang berhasil diserap pada pelaksanaan temu konstituen legislator Fraksi NasDem Sulsel di dapil.
Seperti, aspirasi tokoh masyarakat Kecamatan Tamalanrea. Dimana mereka perlu ada pelayanan yang dapat mempermudah pengurusan KK, KTP, dan Akte Kelahiran.
Kemudian, pelatihan kebakaran di wilayah yang sangat rawan terhadap kebakaran, perlunya pengawasan lebih terhadap limbah dari pabrik-pabrik yang berada di wilayah Kecamatan Tamalanrea.
“Dan adanya dapur umum yang standby di wilayah Kecamatan Tamalanrea,” jelasnya.
Begitu pun tokoh masyarakat Kecamatan Biringkanaya, mereka memerlukan ada perhatian untuk fasilitas posyandu yang berada di wilayah Biringkanaya guna meningkatkan pelayanan.
Selanjutnya, perlunya peningkatan intensif untuk guru Paud, petugas Posyandu, petugas kebersihan, dan marbot masjid, adanya pembinaan untuk produk UMKM dan masih banyak warga yang belum mempunyai BPJS dan KIS.
“Warga juga mengeluhkan akses jalan masih banyak yang rusak yang berada di samping jalan tol sehingga membahayakan pengguna jalan,” tuturnya.
Khusunya di Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya, masyarakat memerlukan adanya penataan kampung nelayan di wilayah tersebut.
Selain itu, dilakukan normalisasi kanal di wilayah Pelabuhan Untia, pelunya ases air bersih yang selama ini menjadi kendala terbesar di kampung nelayan.
“Serta, perlunya perbaikan sektor wisata di wilayah kawasan Pantai Untia yang dulu jadi aset di wilayah ini demi mendorong perbaikan ekonomi di wilayah Untia,” papar Kiki.
Sementara itu lanjutnya, Kecamatan Manggala. Masyarakat mengeluhkan perihal Tempat Pembungan Akhir ( TPA) Antang yang saat ini sudah kelebihan kapasitas dan memicu aroma yang tak sedap di sekitar wilayah Tamangapa Antang.
Berikutnya, adanya kompensasi pembayaran iuran sampah di wilayah Antang, perlunya normalisasi kanal di wilayah Kecamatan Manggala. Selain itu, masyarakat meminta ada bantuan pendidikan dan kesehatan untuk warga yang tinggal di sekitar TPA Antang.
“Mereka juga perlu fasilitas sanitasi dan MCK di wilayah TPA Antang,” ucap Wakil Ketua Komisi E DPRD Sulsel ini.
Terakhir, kegiatan serap aspirasi di Kecamatan Panakkukang. Dimana masyarakat menekankan untuk dilakukan normalisasi kanal di wilayah Panakkukang.
Lanjutnya, masih banyaknya parkir liar yang berada di Wilayah Mall Panakkukang, sehingga sering menimbulkan kemacetan dan perlunya perhatian khusus untuk wilayah permukiman kumuh yang berada di Kelurahan Pampang.
“Masyarakat juga memerlukan sosialisasi karakteristik pada permukiman Bantaran Kanal di wilayah Kecamatan Panakkukang,” tutupnya.
















