INFOKINI.ID, GOWA – Presiden Joko Widodo memerintahkan agar seluruh pemerintah provinsi dan daerah serta TNI/Polri mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi lonjakan varian Omicron.
Percepatan vaksinasi khususnya pada lansia dan anak usia 6-11 tahun, serta mendisiplinkan Protokol Kesehatan (prokes), menjadi dua hal penting yang ditekankan dan diperintahkan presiden saat video conference terkait antisipasi lonjakan varian Omicron.
Dalam vicon tersebut hadir sejumlah menteri, seluruh gubernur, serta bupati/walikota se-Indonesia. Di kesmepatan itu, TNI dan Polri diperintahkan untuk mengambil bagian dalam membantu percepatan vaksinasi dan mendisiplinkan prokes.
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad, saat dihubungi Rabu (9/2/2022) menyebutkan, bahwa seluruh jajaran Kodam XIV/Hasanuddin, Polda Sulsel dan pemda setempat terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi pentingnya vaksinasi khususnya bagi lansia dan anak usia 6-11 tahun, serta mendisiplinkan prokes khususnya penggunaan masker.
“Kita terus lakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait protokol kesehatan dan pentingnya vaksinasi. Presiden memerintahkan unsur TNI dan Polri membantu pemerintah daerah dalam percepatan vaksinasi, guna mengantisipasi lonjakan Omicron. Dua penekanan presiden yang harus segera kita laksanakan, yaitu percepatan vaksinasi khususnya bagi lansia dan anak. Kita mendatangi rumah-rumah masyarakat untuk melayani vaksinasi, baik yang belum divaksin maupun untuk vaksin lanjutan. Selain itu, mendisiplinkan prokol kesehatan 5M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi aktivitas di luar rumah,” jelas jenderal bintang dua itu.
Terpisah, Dandim 1409/Gowa Letkol Inf Prasetyo Ari Wibowo menuturkan, vaksinasi tahap 1 ditargetkan bisa dirampungkan 100 persen pada akhir Februari 2022 mendatang. Sedangkan di akhir Maret, target pemerintah akan bisa merampungkan vaksinasi 2 hingga 100 persen. Sehingga lonjakan Omicron bisa diantisipasi.
“Saat ini target vaksinasi kita fokuskan pada lansia dan anak usia 6-11 tahun. Karena lansia merupakan golongan yang rentan. Terlebih jika mereka memiliki riwayat komorbit, tentu akan sangat berbahaya. Memang Omicron tak seberbahaya Covid-19 varian Delta, tetapi jika terinfeksi pada lansia yang komorbit, maka dapat membahayakan. Demikian juga untuk sasaran vaksinasi anak. Mereka dengan antibody yang baik, tak menutup kemungkinan bisa jadi penyebar atau pembawa virus. Itulah kenapa mereka juga disarankan untuk vaksin,” tutur Dandim Gowa.
Dandim juga mengatakan, bahwa menggencarkan vaksinasi terus dilakukan khususnya di Kabupaten Gowa. Hanya saja, saat ini untuk stok vaksin, Kodim Gowa menggunakan stok vaksin yang ada di Dinas Kesehatan.
“Hingga saat ini kita terus menggencarkan vaksinasi dengan stok vaksin yang ada di Dinas Kesehatan. Kita bantu pemda untuk mencapai target cakupan vaksin, sesuai instruksi yang dikhususkan pada dosis 1 dan 2, terutama pada lansia dan anak-anak,” kuncinya. (*)
















