INFOKINI.ID, GOWA– Sebuah rumah panggung di Jalan Poros Parangbingtolo-Lompobattang Lingkungan Lembangbu’ne Kelurahan CikoroKecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa, terbakar pada Minggu (20/2/2022) sekitar pukul 01.30 wita. Selain seluruh perabotan di dalam rumah, api yang berkobar juga memanggang dua orang di rumah tersebut yang sedang tertidur lelap, yaitu Dg Minang (80) dan Haidir (14).
Pemilik rumah, Rajuddin (47) tahun yang selamat dari kejadian naas itu menjelaskan bahwa dirinya melihat api dari lantai papan rumahnya. Rajuddin sendiri, sekitar pukul 21.wita, tidur di kamar di bawah kolong rumahnya. Namun sekitar pukul 01.30 wita, petani paruh baya tersebut dikagetkan dengan adanya kobaran api.
Seketika itu juga Rajuddin segera berlari keluar kamar melewati dinding kamar yang terbuat dari kayu dengan cara menendang sambil berteriak. Rajuddin juga berteriak membangunkan Dg Mimang dan Haidir untuk segera keluar dari dalam rumah. Namun karena kobaran api tak lagi bisa dikendalikan, keduanya ikut meregang nyawa dalam kebakaran tersebut. Selain ada korban jiwa, kebakaran ini juga menyebabkan kerugian materil sekitar Rp50 juta, seluruh perabotan terbakar, serta 1 ekor hewan ternak kambingpun ikut terbakar.
Rajuddin juga sempat berteriak meminta tolong kepada warga yang kemudian datanglah Abd Kadir dan Dg Paring. Tak lama disusul warga lain, yang kemudian datang dan membantu memadamkan api. Api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 03.30 wita Minggu dini hari.
Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan menyebut, saat ini pihak aparat kepolisian dari Polres Gowa masih melakukan penyelidikan. “Saat ini upaya kepolisian mendatangi TKP, mengolah dan mengamankan TKP. Untuk kejadian ini, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi. Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah karena arus pendek dari instalasi listrik di rumah tersebut,” jelas AKP Tambunan.
Terkait kebakaran di wilayah dataran tinggi ini, Kabid Penanggulangan Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Gowa Syamsul Bahri yang dihubungi, Minggu (20/2/2022) mengaku, sampai saat ini tidak ada laporan dari masyarakat yang masuk. “Sampai pagi ini tidak ada laporan masyarakat ataupun konfirmasi dari pemerintah kecamatan setempat terkait itu. Sekalipun keterjangkauan kita ke lokasi sulit, akan lakukan upaya melalui relawan. Setiap pagi kami lakukan pengecekan, tapi untuk kejadian ini tidak ada laporan,” jelasnya.
















