INFOKINI.ID, LUWUTIMUR – Pengadaan buku kearifan lokal untuk SD dan SMP di Kabupaten Luwu Timur diakui sejumlah kepala sekolah relatif bagus dengan kualitas yang memadai.
Kepala Sekolah Dasar Negeri 175 Kawarasan, Sugiatno mengatakan, buku ini dirangcang sedemikian rupa oleh guru-guru terbaik yang ada di Luwu Timur mulai dari guru SD hingga SMP. Para penyusun buku ini dibentuk dan di SK kan oleh Dinas Pendidikan sebagai penyusun buku kearifan lokal.
Dari hasil penyusunan itu, kata Sugiatno, pihak ketiga yang menerbitkan ide-ide kreatif para penyusun menjadi sebuah buku kearifan lokal. Menurut dia, di dalam buku ini membahas tentang materi pembelajaran Kurikulum 2013, juga membahas budaya lokal khas Kabupaten Luwu Timur seperti cerita tentang Danau Matano.
”Buku ini dirangkai oleh teman-teman guru terbaik mulai dari guru SD sampai SMP, yang telah di SK kan oleh Dinas Pendidikan sebagai tim perancang dan penyusun buku kearifan lokal. Dan saya salut dari isi buku ini yaitu memadukan mata pelajaran siswa-siswi dengan membahas sejarah atau budaya dari Kabupaten Luwu Timur,” ujar Sugiatno, Senin (21/2/2022).
Sugiatno mengatakan, dengan hadirnya buku ini tentu perlu diapresiasi serta didukung, karena buku ini dirancang para guru dan mereka (guru) paham dengan porsi kebutuhan proses belajar mengajar mereka serta mengajar wawasan para peserta didik tentang kebudayan kabupaten meraka.
Terkait harga satuan buku tersebut, menurut Sugiatno, itu relatif saja dengan harga Rp 18.000 hingga Rp19.000. Dan pihaknya tidak permasalahkan bahan buku.
“Jadi permasalah soal harga dan kualitas buku ini menurut saya sudah harga standar yang sesuai dengan kualitasnya, bahkan kami nilai ini murah,” ujarnya.
Ia pun mengakui jika dibandingkan dengan produk lainnya yang relatif mahal dengan kualitas sama, buku tersebut lebih bagus. Sebab buku ini tidak ada di daerah lain selain di Kabupaten Luwu Timur.
Maka dari itu, kata dia, kehadiran buku ini sangat membantu dalam proses belajar-mengajar di sekolah, karena isi dari buku ini sesuai dengan porsi kebutuhan siswanya.
“Kalau mau buku yang berkualitas harganya juga bagus. Dan saya senang dengan inovasi yang luar biasa dan bisa menjadi contoh di Kabupaten lain,” ucapnya.
Hal senada dikemukakan, Kepsek SDN 238 Mallaulu, Jufri S.Pd., M.Si mengatakan, pihaknya tidak permasalahkan soal harga. Sebab, harga yang tertera (Rp18.000-19.000) sudah sesuai dapur anggaran sekolah.
“Kalau mau kualitas bagus harga juga mahal sekolah harus menyiapkan dana untuk tiap siswa kisaran Rp30.000-40.000 pereksamplar. Kita ini kan yang diperlukan isinya dan kualitas buku juga relatif bagus, tidak ada masalah,” akunya.
Buku terbitan tersebut telah memiliki Internasional Standar Book Number (ISBN) serta telah terdaftar di Perpustakaan Indonesia dan secara tidak langsung buku terbitan itu masuk kategori standar kelayakan. (*)
















