Sempat Main Satu Set dan Keluhkan Pukulan Lemah, Asdar Djafar Meninggal Saat Latihan Bulutangkis di GOR

INFOKINI.ID, GOWA– Salah seorang anggota dari klub bulutangkis PB Anak Negeri, H Asdar Djafar, meninggal dunia di Gedung Olahraga (GOR) Kabupaten Gowa, Kamis (12/5/2022). Adik kandung anggota DPRD Kota Makassar, H Irwan Djafar ini diduga meninggal akibat serangan jantung dan kelelahan saat latihan bersama klubnya. Dari keterangan keluarga yang diterima almarhum telah dimakamkan di kampung halaman istrinya di Kabupaten Sinjai, setelah disholatkan di salah satu mesjid yang ada di wilayah Minasaupa Makassar. 

Ahmad Yani Sekretaris PBSI Gowa mengatakan, bahwa almarhum sempat berlatih dan bermain bulutangkis satu set, sekitar pukul 16.00 wita. “Almarhum sempat bermain dan berlatih  bulutangkis satu set. Setelah itu istirahat sejenak. Dan kemudian ketika ada lapangan kosong lagi, almarhum beserta rekan klubnya kembali melanjutkan permainan. Namun belum berapa lama, yang bersangkutan tiba-tiba tertunduk dan posisinya menyerupai orang ruku’. Tak berapa lama berselang lalu jatuh. Namun kita sudah berusaha memberikan pertolongan pertama, karena kebetulan dilokasi kejadian juga ada anggota PBSi yang berprofesi sebagai dokter dan berlatih di GOR. Setelah ditangani kondisi kejang-kejangnya dan menjadi lemas serta alat kesehatan yang ada di GOR, sepeti oksigen dan keranda, kita bawa yang bersangkutan ke RS di Kallongtala,” papar Ahmad Yani, yang menambahkan bahwa yng bersangkutan juga sempat mengeluhkan pukulannya saat bermain bulutangkis kurang kuat. 

Ditambahkan Ahmad Yani, kedatangan almarhum ke GOR merupakan hal yang rutin dilakukannya. “Yang bersangkutan memang sangat hobi sekali berolahraga. “Yang bersangkutan memang sangat senang dan hobi berolahraga. Serigkali memang ke lapangan untuk latihan. Dan memang keluhannya adalah mudah laleh dan pukulan tak kuat saat berlatih,” singkatnya.

Ahmad Yani juga menyebut, personil yng hadir di lokasi kejadian juga menyebut, bahwa almarhum sempat mendapatkan bantuan pernafasan menggunakan oksoigan yang ada di GOR. Kalau berbicara fasiltas kesehatan, kita juga memiliki sejumlah peralatan untuk kepentingan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Saat yang bersangkutan dibawa ke rumah sakit, kondisinya sadar. Kemungkinan meninggalnya beberapa saat setelah berada di rumah sakit. Kita sudah berusaha dengan peralatan kesehatan, sepeti oksigen dan keranda. Saat itu kita kaget semua. Namanya ajal yang bersangkutan telah pergi,” jelasnya.

Dijelaskan Ahmad Yani, dari hasil penelurusannya ke sejumlah karyawan almarhum, diketahui tak pernah ada keluhan yang bersangkutan terkait dirinya. Bahkan hobinya berolahraga bulutangkis membuatnya jarang absen di GOR. “Menurut keluarga dan kerabat almarhum, tak pernah ada keluhan yng bersangkutan. Bahkan medical check up menjadi bagian yang rajin dan rutin dilakukan oleh almarhum,” singkatnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *