BKKBN-DPR RI Libatkan IMM Sosialisasikan Cegah Stunting

INFOKINI.ID, MAKASSAR– Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulsel bersama organisasi pemuda Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar sosialisasi stunting dalam program percepatan penurunan stunting. Kegiatan tersebut juga turut dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI Dr H Ashabul Kahfi.

Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel yang diwakili Koordinator Pengendalian Penduduk, Yosepf Upa saat sosialisasi di Gedung Garuda Lamacca, Ahad (17/7/2022) menjelaskan, sesuai Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, BKKBN mendapatkan amanat menjadi koodinator percepatan penurunan stunting di Indonesia.

Untuk melakukan penurunan prevalensi stunting, Presiden RI telah mencanangkan target menjadi 14% pada tahun 2024. Namun Angka stunting masih berada pada angka 27,7% (SSGBI 2019). “Ini akan ditindaklanjuti dengan Menetapkan Rencana Aksi Nasional Percepatan Angka Penurunan Stunting (RAN PASTI) yang diperkuat dengan Peraturan Kepala BKKBN No 12 Tahun 2021,” jelasnya.

Upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting, antara lain juga melakukan koordinasi antar kementerian/lembaga dalam upaya konvergensi program dan kegiatan percepatan penurunan stunting. Selain itu, membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di pusat hingga desa/kelurahan, membentuk 200.000 Tim Pendamping Keluarga (TPK) atau 600.000 orang terdiri dari bidan, kader PKK dan kader penyuluh KB, serta melaunching program screening 3 bulan pranikah,” terangnya.

“Hal ini menjadi tantangan kita bersama untuk memperkuat Program Bangga Kencana dalam mendukung Percepatan penurunan stunting melalui Sosisalisasi Stunting dan Pelayanan KB. Perlu menjadi perhatian bahwa pencapaian program KB dalam percepatan penurunan stunting sangat ditentukan oleh kesertaan masyarakat, terutama dalam hal ini Pasangan Usia Subur (PUS) dalam ber KB,” terangnya.

Menurutnya, untuk terus meningkatkan komitmen masyarakat dalam ber KB diperlukan adanya dukungan dari berbagai pihak terkait, antara lain stakeholder, provider dan mitra kerja baik pemerintah maupun swasta untuk memberikan pelayanan KB yang berkualitas. Karenanya sangat penting untuk terus menjalin kerjasama dalam meningkatkan komitmen dan dukungan dari berbagai pihak untuk pencapaian program BanggaKencana.

Hal ini menurutnya tidak mudah, mengingat tantangan dalam percepatan penurunan stunting adalah komitmen dan dukungan berkelanjutan dari pimpinan, pengetahuan dan pendidikan gizi, koordinasi dan integrasi intervensi gizi, kapasitas dan kualitas pelaksana program kegiatan dan upaya advokasi, Kampanye, pendidikan gizi, konseling dan diseminasi informasi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *