INFOKINI.ID, GOWA– Terbatasnya lahan di wilayah perkotaan, tak menjadi kendala optimalisasi program Ketahanan Pangan yang menjadi instruksi komando atas TNI AD. Pemanfaatan polybag untuk menanam tanaman hortikultura, disosialisasikan dan dihimbau kepada warga masyarakat. Tak hanya untuk pemenuhan gizi masyarakat, program ketahanan pangan juga akan berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini diungkapkan Danramil 1409-01/Sombaopu, Kapten Inf Syaiful, Kamis (6/10/2022).
Kapten Syaiful juga menjelaskan, sesuai instruksi, untuk polybag ditetapkan jumlahnya untuk Staf Kodim 50 polybag, setiap koramil 100 polybag dan untuk perorangan prajurit/di rumah, setidaknya ada 20 polybag tanaman. “Koramil Sombaopu ada di kawasan perkotaan yang tentu memiliki keterbatasan lahan. Penggunaan polybag menjadi sebuah upaya. Kita lakukan himbauan kepada masyarakat terkait ini. Termasuk manfaat ketahanan pangan untuk perekonomian dan pemenuhan gizi masyarakat. Sebagai aparat kewilayahan, tentu keberhasilan program ketahanan pangan menjadi bagian dari tugas kita untuk mengoptimalkannya. Program ini menjadi bagian dari upaya TNI menciptakan solusi bagi masalah yang dihadapi masyarakat. Salah satunya stunting. Dari data yang kami peroleh dari puskesmas, jumlah penderita stunting di Koramil Sombaopu berjumlah 23 orang. Kita berharap angka ini tak bertambah, dan jika mungkin kita upayakan untuk turun,” papar mantan Pasi Ops Kodim Gowa ini.
Lebih lanjut dijabarkan Kapten Inf Syaiful, program ketahanan pangan menjadi penekanan komando atas untuk dilaksanakan sebaik mungkin, tak hanya untuk internal TNI dan keluarga besarnya tetapi juga untuk masyarakat. “Aparat kewilayahan dalam hal ini Koramil bertugas dan berperan penting dalam keberhasilan pelaksanaan program ini. Banyak manfaat dan masalah sosial masyarakat bisa teratasi dari program ini. Stunting, salah satunya. Karena stunting terkait erat dengan pemenuhan gizi masyarakat. Dengan menanam sendiri sumber pangan bergizi, maka masyarakat bisa memenuhi gizinya tanpa harus mengeluarkan biaya. Bahkan bisa menjadi sumber pendapatan lain dari tanaman tersebut,” jelas Kapten Syaiful.(*)
















