Kodim 1409/Gowa Potensikan 7,9 Hektar Lahan untuk Hortikultura dan Budidaya Nila

Penyiapan lahan bagi penanaman ratusan ribu cabe dan jagung serta ribuan nila di wilayah teritorial Kodim 1408/Gowa.(Foto:ist)

INFOKINI.ID, GOWA– Program Ketahanan Pangan (Hanpangan) terus dilaksanakan Kodim1409/Gowa. Sejumlah lahan tidur dan belum digunakan, menjadi sasaran program pemerintah yang sekaligus menjadi program TNI AD, dalam upaya membantu masyarakat mengantisipasi dampak ekonomi dan inflasi. Seperti yang dilakukan di lahan seluas 7,9 hektar yang ada di Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa. 
Di lahan ini, Kodim Gowa melalui Koramil 1409-01/Sombaopu bekerjasama dengan puluhan warga masyarakat memanfaatkan lahan yang berstatus milik TNI AD ini untuk kawasan budidaya sejumlah tanaman hortikultura. Di lahan ini juga sementara dilakukan tahap pembuatan sarana bagi budidaya ikan nila dengan sistem bioflok.  

Pembuatan bioflok untuk budidaya ikan nila.(Foto:ist)

Areal ini, ditanami cabe seluas 2 hektar dan jagung di lahan seluas 5 hektar. Sisanya digunakan untuk ujicoba budidaya nila dengan bioflok, yang saat ini tengah pembuatan sarananya. Untuk pemberdayaan lahan ini bagi program hanpangan di Kabupaten Gowa, Bank Indonesia mengucurkan sejumlah bantuan berupa peralatan dan kelengkapannya, seperti bibit, mesin air, genset, dan pupuk.

Danramil 1409-01/Sombaopu sekaligus Koordinator Program Hanpangan di wilayah Kodim 1409/Gowa Kapten Inf Syaiful menjelaskan, di lahan ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman cabe dan jagung serta budidaya ikan nila. “Kita berdayakan masyarakat sekitar untuk program ini, sebagai bagian dari kemanunggalan TNI AD dan rakyat. Ada 65 orang petani yang tergabung dalam 3 kelompok tani untuk kawasan pengembangan ini. Kita maksimalkan lahan penanaman cabe dengan 100 ribu bibit  Demikian juga dengan jagung 325 ribu bibit. Sementara untuk bioflok kita sementara membuat 8 bioflok dengan masing-masing berdiameter 3 meter. Kita perkirakan pertengahan November 2022 nanti, sudah bisa kita fungsikan dan menampung 1.000 hingga 1.500 bibit nila untuk setiap biofloknya. Lahan ini luasnya 7,9 hektar. Tetapi tidak semua kita gunakan karena ada bantaran sungai,” jabar Kapten Inf Syaiful, saat dihubungi Minggu (6/11/2022). Mantan Pasiops Kodim Gowa ini juga menambahkan bahwa untuk bioflok ikan nila ini, digunakan lahan berukuran 25×15 meter.

Kapten Syaiful juga mengatakan, program hanpangan ini menjadi bagian dari upaya TNI AD, membantu masyarakat dalam mengantisipasi sejumlah kemungkinan akibat inflasi dan kondisi ekonomi global yang diperkirakan akan mengalami penurunan cukup signifikan. “Program ini juga tentu memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Karena dengan apa yang kita lakukan ini, tentu akan memberikan pendapatan tersendiri bagi masyarakat. Jadi selain tersedianya pangan secara mandiri, masyarakat juga diedukasi untuk kreatif dan inovatif agar kehidupannya bisa lebih meningkat. Karena baik tanaman cabe dan jagung, maupun budidaya nila ini nantinya sudah bisa dinikmati hasilnya dalam kurun waktu tiga bulan,” jelas Kapten Syaiful, yang menyebut bahwa hanpangan di wilayah Kecamatan Sombaopu ini akan menjadi percontohan bagi kawasan lainnya dalam pengembangan program hanpangan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *