INFOKINI.ID, GOWA– Komitmen dan keseriusan TNI AD dalam memassifkan program ketahanan pangan, diwujudkan dengan pemanfaatan lahan milik TNI AD seluas 7 hektar sebagai lokasi tanam bagi sejumlah tanaman hortikultura dan budidaya ikan. Lahan yang terletak di Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa ini, dijadikan kawasan pengembangan sejumlah tanaman yang memiliki dampak terhadap laju inflasi, seperti cabai dan jagung. Penanaman perdana cabai hybrida F1 dengan varietas Bhaskara sebanyak 1.000 pohon, dilakukan Rabu (30/11/2022). Dalam program ketahanan pangan ini, TNI AD bersinergi dengan pemerintah daerah, aparat kepolisian, serta masyarakat sekitar yang ada di kawasan tersebut. Hadir dalam penanaman perdana cabai, jajaran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Camat Sombaopu, serta pengurus dan anggota Persit Kodim Gowa.

Dandim 1409/Gowa Letkol Inf Muh Isnaeni Natsir saat penanaman perdana cabai mengungkapkan, kegiatan ini menjadi titik awal dari tindak lanjut program dan perintah komando atas TNI AD terkait ketahanan pangan. “Ini menjadi tindak lanjut dari instruksi program ketahanan pangan. Di sini ada 7 hektar yang akan kita manfaatkan untuk program ketahanan pangan. Khusus cabai, jumlah lahan yang disiapkan sekitar 2 hektar dengan total jumlah 100 ribu bibit cabai. Untuk penanaman perdana ini ada sekitar 1.000 bibit. Apa yang dilakukan hari ini adalah tindak lanjut dari komitmen dan keseriusan TNI bersama pemerintah daerah dalam memassifkan program ini. Cabai merupakan salah satu komoditas yang memiliki dampak terhadap angka inflasi. Selain cabai, disini akan kita kembangkan tanaman tumpang sari lainnya seperti singkong, jagung dan lainnya,” jabar Dandim.
Pada kesempatan yang sama, apresiasi atas program ketahanan pangan yang dilakukan TNI AD, khususnya di Kodim Gowa, disampaikan Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa Fajaruddin. Menurutnya, apa yang dilakukan Kodim Gowa diatas lahan ini merupakan bagian dari realisasi dan dukungan terhadap program Pemkab Gowa, dalam menjaga laju inflasi di Kabupaten Gowa.
“Dalam rangka mengatasi inflasi, kita lakukan gerakan menanam dengan memberdayakan lahan tidur dan lahan kering, dengan melibatkan berbagai unsur termasuk TNI AD. Gerakan ini telah dilakukan di 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Gowa dan akan menjadi program yang dimassifkan. Bahkan di tahun 2023 mendatang, kita sudah mendata ada 240 hektar lahan tidur dan lahan kering di Kabupaten Gowa yang akan kita tanami. Tak hanya cabai, tetapi juga tanaman hortikultura lainnya, seperti bawang merah, kentang, jagung dan lainnya yang memang memiliki pengaruh terhadap angka inflasi. Perlakuan terhadap lahan tidur itu akan kita berikan pupuk dan perawatan lainnya, sehingga bisa berhasil dengan baik,” jelas Fajaruddin, yang juga menyebut pemanfaatan lahan tidur dengan tanaman hortikultura menjadi bukti keseriusan Pemkab Gowa menjaga ketersediaan pangan sekaligus inflasi daerah.

Terkait pemanfaatan lahan milik TNI AD ini, Danramil 1409-01/Sombaopu Kapten Inf Syaiful mengatakan, di lahan ini ada tiga kelompok tani yang bersinergi bersama aparat TNI untuk program ketahanan pangan. “Ada 3 gapoktan dengan jumlah 43 orang yang bersama kita mengelola lahan ini. Program ini juga menjadi wujud kemanunggalan TNI dan masyarakat,” ujarnya.
Kapten Syaiful juga menambahkan bahwa pilihan penanaman cabai hybrida F1 varietas Bhaskara ini dengan sejumlah pertimbangan atas keunggulan, diantaranya sangat cocok untuk daerah dataran rendah hingga menengah, tahan terhadap serangan penyakit, pertumbuhannya sangat mudah dan memiliki batang sekitar 1 meter sehingga mudah untuk dipanen. Selain itu, buahnya lebat dan dapat dipanen dalam waktu 65-70 hari setelah tanam, potensi hasil sekitar 14 ton per Ha. “Kita berharap hasilnya nanti bisa dinikmati oleh masyarakat, sehingga tujuan dari program ketahanan pangan ini bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah daerah secara umum,” jelasnya.(*)
















