Lagi untuk Hanpangan, Kodam Hasanuddin-BI Produktifkan 7,9 Hektar Lahan di Gowa

Penebaran bibit ikan nila di lokasi hanpangan di Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa oleh Kasdam XIV/Hasanuddin Brigjen TNI Danny Budiyanto dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sulsel.(Foto: dok)

INFOKINI.ID, GOWA– Komitmen Kodam XIV/Hasanuddin memassifkan program ketahanan pangan (hanpangan) dilaksanakan secara maksimal. Setelah di Hubdam XIV/Hasanuddin dan Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti, Kodam Hasanuddin kembali memproduktifkan lahan miliknya seluas 7,9 hektar yang ada di Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa untuk program ketahanan pangan. Di lahan ini, ditanami sejumlah tanaman hortikultura termasuk budidaya ikan nila dengan sistem bioflok. Sinergitas antara Kodam Hasanuddin dengan Bank Indonesia pada program ini, diresmikan, Selasa (20/12/2022) oleh Kasdam XIV/Hasanuddin Brigjen TNI Danny Budiyanto yang mewakili Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) wilayah Sulsel Causa Iman Karana. Hadir pada peresmian ini, Kasrem 141/Toddopuli Kolonel Inf Muhammad Arif Suryandaru, jajaran pejabat Bank Indonesia wilayah Sulsel, para pejabat utama Kodam XIV/Hasanuddin, Sekdis Ketahanan Pangan dan Hortikultura yang mewakili Bupati Gowa, Dandim 1409/Gowa Letkol Inf Muh Isnaeni Natsir, Wakapolres Gowa, dan sejumlah undangan.

Penanaman bibit cabe

Kasdam XIV/Hasanuddin Brigjen TNI Danny Budiyanto di kesempatan itu mengatakan, kerjasama ini bertujuan dukung penguatan produksi lahan, menekan angka inflasi, upaya pengalihan fungsi lahan yang semakin sempit, serta memanfaatkan lahan tidur agar lebih produktif. Kasdam juga menyebut bahwa sinergitas antara Kodam Hasanuddin dan Bank Indonesia dalam program ketahanan pangan telah dituangkan melalui penandatanganan kerjasama saat Pencanangan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) beberapa waktu lalu. “Kerjasama ini adalah wahana yang strategis untuk mengatasi inflasi di wilayah berupa pemanfaatan lahan kosong menjadi lahan produktif dan tentu kita sambut baik, sebagai upaya meningkatkan dan memelihara perekonomian masyarakat. Ini juga menjadi sebuah project edukasi bagi personil maupun masyarakat, khususnya dalam memanfaatkan lahan serta budidaya dengan sistem bioflok,” jelas Kasdam Brigjen TNI Danny.

Kasdam juga menjabarkan, untuk sinergitas dengan BI di tahap pertama program ketahanan pangan ini, Kodam Hasanuddin menyiapkan 3 lokasi yaitu di Kelurahan Tamarunang ini dengan lahan seluas 7,9 hektar yang pembagiannya terdiri dari 5 hektar untuk jagung, 2 hektar untuk cabe, dan 0,9 hektar untuk bioflok sebanyak 8 kolam. Lokasi kedua berada di Asrama Hubdam XIV/Hasanuddin dengan bantuan 660 buah polybag tanaman hortikultura berupa cabe, terong dan tomat serta dukungan 150 ribu ekor bibit ikan lele. Lokasi ketiga berada di Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti, dengan dukungan berupa 3 buah kolam bioflok dengan 3.000 ekor bibit ikan nila dan bibit hortikultura pada lahan seluas sekitar 1 hektar.   

Penyerahan bantuan Sapras dari BI kepada tiga lokasi di Kodam Hasanuddin.(Foto:dok)

“Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari atensi Kasad kepada seluruh satuan jajaran TNI AD agar mengelola lahan kosong menjadi lahan produktif untuk meningkatkan produksi pangan sebagai upaya mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi krisis pangan. Pertumbuhan jumlah manusia yang sangat cepat dengan lahan yang jumlah luasannya tetap, membutuhkan startegi dalam menjaga ketersediaan pangan. Selain itu program sinergi ini tak hanya akan bermanfaat bagi keluarga besar TNI AD saja tetapi juga kesejahteraan masyarakat,” jabar Kasdam, seraya menyebut bahwa setelah tiga lokasi ini, kerjasama juga akan merambah 19 kodim lainnya yang ada di wilayah Sulsel. 

Di kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sulsel Causa Iman Karana ini mengatakan sinergitas bersama Kodam Hasanuddin pada program ketahanan pangan ini tindak lanjut kesepakatan antara BI dengan Kodam saat GNPIP 10 Oktober 2022 lalu. Untuk kerjasama di tahap pertama ini BI mengucurkan anggaran sebesar Rp900 juta yang dialokasikan pada bantuan sarana dan prasarana program ketahanan pangan. “Sinergitas ini kita wujudkan melalui bantuan berupa tanaman hortikultura dan pengembangan budidaya ikan di tiga lokasi di wilayah Kodam Hasanuddin. “Kita akan bersama-sama mengevaluasi dan mengawasi. Kami percaya supervisi dari Kodam Hasanuddin. Kita berharap program ini akan berjalan dengan sangat baik sehingga mampu menjadi proyek percontohan untuk selanjutnya kita kembangkan lagi. Kita ingin mewujudkan Sulsel sebagai provinsi lumbung pangan nasional,” jelas Causa Iman Karana.

Pemberian bantuan keluarga penderita stunting.(Foto:ist)

Causa Iman juga menyebut bahwa sinergitas bersama Kodam Hasanuddin ini juga untuk mendukung program lainnya dari TNI AD, seperti air bersih, penurunan angka stunting, babinsa masuk dapur, serta program lainnya. “Sejumlah negara sudah batasi ekspor keluar. Diperparah lagi geopolitik perang Rusia ke Ukraina menambah peluang krisis pangan dunia. Atas arahan presiden ini, Gubernur BI dan Kasad bersinergi untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Untuk inflasi cukup terkendali. Di Sulsel, inflasi masih sekitar 5,2 persen. Angka ini masih lebih baik dari negara lain. Kami dari Bank Indonesia berterima kasih atas dukungan dari TNI dan juga pemerintah. Kita bersama lakukan kerjasama di bidang ketahanan pangan dan bantu membangun ketahanan pangan di Sulsel. Selain bantuan bibit tanaman dan ikan yang jumlahnya sudah lebih dari 100 ribu bibit ikan di lahan milik Kodam Hasanuddin, kita juga perlu pikir program pengolahan pasca produksi. Sehingga saat produksi melimpah harga tetap stabil dan bisa memberikan efek positif, baik bagi keluarga TNI maupun masyarakat dan kesejahteraan masyarakat Sulsel,” jabarnya. Peresmian juga dirangkaikan dengan pemberian bantuan kepada sejumlah keluarga penderita stunting yang ada di wilayah Kabupaten Gowa.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *