Nilai Transaksi di Beautiful Malino Diprediksi Capai Rp25 Miliar

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat pembukaan event Beautiful Malino IV.

INFOKINI.ID, GOWA – Event Beautiful Malino IV yang digelar mulai 14-16 Juli 2023 lalu benar-benar menyedot perhatian masyarakat Sulawesi Selatan untuk berkunjung ke Malino. Apalagi dengan kehadiran sejumlah artis ibukota dan lokal yang menghibur para pengunjung, membuat event yang digelar di Malino makin dipadati pengunjung.

Selama tiga hari event, semua penginapan dan homestay bahkan hotel-hotel di Malino dan sekitarnya full booking.

Bahkan pengunjung ada yang menyewa kamar rumah pribadi warga Malino karena tidak ada lagi penginapan kosong.

Beruntung dalam event ini, panitia membuka kawasan perkemahan summer camp yang juga ternyata merambah padat lantai hutan pinus Malino hingga ke lapangan tembak milik TNI di dekat taman hutan pinus dimana acara event ini terpusat.

Praktis selama tiga hari, Malino dipadati pengunjung.

Aktivitas ekonomi masyarakat Malino pun melonjak drastis. Tak dipungkiri perputaran uang di Malino selama event Beautiful Malino cukup besar.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan pun mengestimasi uang yang masuk di Gowa melalui Malino mencapai kisaran Rp25 miliar. Itu selama tiga hari kegiatan termasuk pra kegiatan atau sehari sebelum pembukaan event dimulai.

“Pada perhelatan Beautiful Malino kali ini, saya tidak menargetkan muluk-muluk. Sebab baru saja lepas dari kondisi pandemi covid-19. Saya hanya menargetkan sama dengan Beautiful Malino tahun 2019 lalu yakni di atas Rp20 miliar. Untuk BM IV 2023 ini saya berani mengestimasi uang yang masuk ke selama tiga hari event mencapai Rp25 miliar,” kata Adnan, Minggu (16/7/2023).

Diakuinya jumlah omzet itu masih estimasinya karena sampai kini belum ada data rill berapa uang yang masuk secara total pasca event terlaksana.

Namun dirinya yakin jika uang yang masuk di Gowa selama event memang bisa mencapai di atas 25-an miliar. Pasalnya, Adnan melalui pihaknya (Dinas Pariwisata Kebudayaan Gowa) melakukan pendataan terhadap seluruh penginapan, homestay maupun hotel yang ada di Malino dan semuanya dalam kondisi penuh penyewa.

“Bahkan banyak rumah-rumah pribadi warga dijadikan homestay untuk mereka (pengunjung) agar mereka bisa nginap sehingga itu semua menggerakkan ekonomi. Alhamdulillah semua warga di Malino kecipratan tak terkecuali pedagang-pedagang kecil, warung-warung makan yang cenderung menu makanannya habis dalam waktu singkat saking banyaknya pengunjung yang datang makan di warung,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *