INFOKINI.ID, GOWA – Nurliah Ruma sejatinya adalah seorang aktivis. Ia telah belasan tahun mengurus rakyat dari satu kawasan ke kawasan kumuh yang lain.
Kini Nurliah menatap medan berbeda. Ia maju di Pileg 2024. Nurliah menatap kursi di DPRD Gowa lewat PPP. Ia akan bertarung di daerah pemilihan 1 Kecamatan Somba Opu.
Kata Nurliah, misinya ke parlemen sederhana. Ia ingin meneruskan perjuangan bersama rakyat. Dari tempat kumuh ke parlemen.
Nurliah adalah aktivis Korkot Kotaku atau Koordinator Kota Tanpa Kumuh.
Ia memback up tujuh kabupaten sebagai wilayah kerjanya. Yakni Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Sinjai, Bulukumba dan Kepulauan Selayar.
Bahkan sosok aktivis perempuan bergelar sarjana pendidikan dan magister managemen ini sudah berhasil membawa masuk miliaran rupiah untuk program pembangunan pengentasan kekumuhan. Dan di Kabupaten Gowa, program penataan kumuh itu sudah berjalan di 14 kelurahan di Kecamatan Somba Opu dan satu kelurahan di Kecamatan Pallangga.
Kerja-kerja pemberdayaan yang hasilnya bermuara langsung pada kehidupan masyarakat dan kini nyaris tidak ada lagi wilayah kumuh dalam kota berkat campur tangan Nurliah Ruma sebagai Korkot Kotaku. Lalu kenapa Nurliah Ruma malah memilih masuk menjadi calon kegislatif? Inilah jawabannya.
Nurliahmengatakan, ia ingin fokus mengawal pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, akan sangat berbeda ketika dia berada di posisi Korkot Kotaku dan di DPRD.
“Saya hanya mampu melakukan pemberdayaan dengan program terstruktur dari pusat ke bawah dan program itu sudah ada dan harus dijalankan sesuai proporsinya. Tapi akan sangat beda ketika saya berada di posisi sebagai legislatif,” ucapnya.
Menurutnya, jika masuk legislatif maka dirinya nanti bisa menjadi pelaksana kebijakan. Sebab sebuah program harus ada yang kawal.
“Harus ada yang memperjuangkan. Jika hanya di Korkot maka belum tentu bisa mengawal satu kebijakan. Itulah sebabnya saya termotivasi untuk masuk mencalonkan diri di Pileg 2024 nanti. Impian saya adalah ingin masyarakat berdayaguna dan itu harus melalui legislatif,” katanya.
Jika terpilih nanti sebagai wakil rakyat, Nurliah ingin memperlihatkan ke masyarakat bahwa Dewan benar benar bekerja untuk rakyat.
Diakuinya, bahwa dirinya sangat tergelitik juga kalau ketemu orang-orang dan bertanya bahwa DPRD itu kerja apa.
“Karena itu ketika saya terpilih maka saya ingin perlihatkan bahwa ini kerjanya DPRD, begini kerja wakil rakyat. Itu yang saya mau perlihatkan. Insya allah jika saya terpilih nanti maka hati, jiwa, raga dan pikiran akan saya persembahkan untuk rakyat, ” kata Nurliah Ruma.
Ditanya soal beratnya persaingan caleg di Dapil 1 Somba Opu (Gowa), Nurliah melihatnya dari perspektif berbeda. Menurutnya, semua tergantung kerja kerja di masyarakat.
“Jangan takut menghadapi kompetisi di Dapil 1. Kalau saya yang pertama adalah semua dilakukan pakai hati. Saya pake metode pemberdayaan karena selama ini saya memang bekerja pada sektor pemberdayaan. Sehingga bagi saya, memasuki dapil neraka seperti kata orang bagi saya tak ada kegalauan. Saya tidak sesumbar tapi saya yakin dengan hati, tentu semua bisa dilakukan dan dihadapi dengan baik. Saya ini bekerja sebagai aktivis pemberdayaan jadi mungkin saya merasa bahwa ternyata saya mungkin ada juga yang suka dan mungkin saja saya disuka kalau jalan. Karena itu saya datang intens ke masyarakat, menyapa mereka, mendengarkan unek-uneknya dan berdiskusi. Itu saya kira sebuah strategi yang sangat jitu bagi saya, ” papar istri dari Muh Tutu ini.
Menurut Nurliah dunia politik adalah dunia hitung-hitungan. Sehingga dirinya pun berjalan secara terstruktur.
Terstruktur yang dimaksudkannya adalah berjalan by data sehingga dia sangat yakin bahwa dirinya bisa bersaing dengan orang lain.
“Seperti para caleg lainnya tentunya saya punya strategi juga. Dalam satu hari saya berhitung bahwa saya harus ketemu sekian orang dalam satu hari sehingga hitung-hitungan saya bahwa sampai ke titik pemilihan saya sudah ketemu dengan sekian orang,” papar Nurliah Ruma.
Khusus soal PPP yang menjadi kendaraan politiknya, Nurliah merasa optimistis. Menurutnya, para caleg PPP telah dimatangkan dengan program yang menjadi tujuan dan target kemenangan.
“Anjuran partai kami bahwa semua caleg PPP wajib melakukan berbagai strategi melalui hal-hal positif ke masyarakat sehingga masyarakat menjadi semakin suka PPP. Target PPP Gowa saat ini adalah 11 kursi di DPRD (saat ini PPP pemegang pucuk pimpinan DPRD Gowa dengan 8 kursi), makanya PPP mengusung para calegnya yang bukan kaleng-kaleng. Semua caleg PPP adalah petarung sejati dan selalu solid menjaga kebersamaan menuju kemenangan,” imbuh Nurliah Ruma.
















