INFOKINI.ID, SENGKANG – Dampak El Nino yang membuat bencana kekeringan berkepanjangan disikapi serius Pemkab Wajo. Pemkab akan mengalokasikan anggaran tak terduga untuk langkah penanganan.
Kepala BPBD Wajo, Syamsul Bahri mengatakan, kondisi El Nino ini berdampak pada sekitar 8.000 hektare sawah yang terancam puso. Untuk mengantisipasi itu sudah dilakukan pengerukan kanal untuk kebutuhan air.
“Selain itu, kita sudah melakukan survei tanaman yang bisa diselamatkan pakai mesin bor,”.
Sedang untuk masalah air bersih, Syamsul Bahri mengatakan, sudah mendistrubisikan 186.000 liter ke 1.284 rumah dan ini akan terus kami lakukan upaya maksimal,” ucapnya dalam rapat koordinasi di Posko Terpadu di Kantor BPBD Kabupaten Wajo, Senin (9/10/2023).
Sedangkan Bupati Wajo, Amran Mahmud meminta jajarannya untuk bergerak cepat dalam membantu masyarakat yang terdampak kekeringan. Ia juga meminta agar jajarannya untuk turun langsung di lapangan dan tidak menunggu dalam membantu masyarakat yang terkena dampak kekeringan terutama sektor pertanian.
Kata Amran, pertanian menjadi sektor yang menjadi penggerak ekonomi di Kabupaten Wajo. Sementara saat ini pertanian mengalami dampak terparah El Nino
“Selamatkan yang masih bisa diselamatkan. Bila perlu perkuat link-link di masyarakat supaya informasi cepat dan bisa dilakukan tindakan secepatnya,” ujarnya.
Amran Mahmud juga menjelaskan bahwa untuk anggaran penanganan bencana kekeringan ini, sudah disiapkan dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
Sementara untuk tanaman yang sudah puso bisa dibantu pakai dana inflasi.
“Jadi ayo percepat gerak dibandingkan administrasi karena ini dalam keadaan darurat,” imbaunya.
Selain itu, Amran Mahmud juga meminta untuk memperhatikan tanaman murbei bantuan gubernur dan air bersih untuk para pondok Tahfiz.
“Situasi saat ini dibutuhkan keberadaan pemerintah oleh masyarakat. Jadi mari bahu-membahu membantu masyarakat,” tuturnya.
















