INFOKINI.ID, GOWA– Kemarau panjang menyebabkan krisis air bersih. Hal ini disebabkan penurunan kapasitas air baku yang akan di olah menjadi air bersih. Hal ini diakui Direktur Utama PDAM Tirta Jeneberang Hasanuddin Kamal melalui Kepala Satuan Pengawasan Interen PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa Abdul Malik Abbas, Senin (23/10/2023).
“Kemarau berkepanjangan ini mengakibatkan krisis air bersih yang didistribusikan ke masyarakat. Hal ini disebabkan terkait penurunan kapasitas air baku untuk diolah menjadi air bersih. Bahkan hingga mengalami penurunan yang sangat drastis, yakni 40 sampai 50 persen dari kapasitas biasanya,” jelas Abdul Malik.
Menyikapi itu, Abdul Malik mengungkapkan, Perumda Tirta Jeneberang sudah berupaya melakukan penambahan air baku dengan cara menormalisasi air yang masuk ke intake (tangkapan untuk air baku) namun hasilnya tidak maksimal. “Kami tetap berupaya untuk mendapat penambahan air baku dengan cara menormalisasi aliran air yang masuk ke intake, agar bisa diproduksi menjadi air bersih, sebagai upaya PDAM untuk dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat, di tengah kemarau panjang ini,” ungkapnya.
Malik juga menambahkan, selain penurunan kapasitas air baku, krisis air bersih juga disebabkan pemadaman listrik yang kerap terjadi. Menurutnya, 90 persen pengolahan air di Perumda Tirta Jeneberang menggunakan listrik dengan kapasitas yang tinggi. “Saat normalisasi, yaitu mengarahkan air menuju mulut intake saat listrik padam, maka akan berpengaruh karena 90 persen pengolahan air di Perumda Tirta Jeneberang menggunakan listrik dengan kapasitas yang tinggi, semua pengolahan lengkap dilakukan dengan sistem pompanisasi. Mulai pompanisasi dari intake ke pengolahan hingga pendistribusian pakai pompa,” paparnya.(*)
