DP3A Gowa Maksimalkan Peran Fahasta, Jadi Perpanjangan Tangan Penanganan Masalah Anak 

Kepala DP3A Kabupaten Gowa bersama dengan pilihan remaja dari wadah Fahasta, saat pembukaan Fahasta Camp di Hotel Aryaduta Makassar.(Foto:ist)

INFOKINI.ID, MAKASSAR– Berbagai upaya dilakukan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Gowa dalam penanganan permasalahan anak. Salah Forum Anak Hasanuddin Tamalla’jua Kabupaten Gowa (Fahasta). Wadah yang dibentuk sejak tahun 2016 silam ini, beranggotakan puluhan remaja siswa SMA dan SMP di Kabupaten Gowa. Fahasta menitikberatkan pada kaderisasi remaja  sebagai edukator sekaligus teladan untuk perilaku baik anak. Melalui Fahasta ini, para remaja dibekali pengetahuan dan wawasan terkait penanganan sejumlah masalah anak, advokasi kebijakan serta pendampingan pemenuhan hak anak dalam berbagai kegiatan. Fahasta juga menjadi perpanjangan tangan DP3A dalam berbagai hal terkait penanganan permasalahan anak di wilayah Kabupaten Gowa. Sejak terbentuk, Fahasta memiliki sejumlah program kegiatan. 

Salah satu kegiatan yang dilakukan, Fahasta Camp. Kegiatan yang mengedukasi dan membekali para remaja ini kembali dilaksanakan Sabtu (2/3/2024) dI Hotel Imperial Aryaduta Makassar dan dibuka Kepala Dinas P3A Kawaidah Alham. Kegiatan yang diikuti puluhan remaja tingkat SMP dan SMA ini, menghadirkan sejumlah narasumber, yang terdiri dari psikolog, yaitu Prof Dr Muhammad Jufri dan sejumlah fasilitator dari Forum anak Kabupaten Gowa. 

Kepala DP3A Kabupaten Gowa Kawaidah Alham mengungkapkan bahwa terbentuknya Fahasta dititikberatkan sebagai kaderisasi  para remaja yang telah direkrut sebagai perpanjangan tangan dari DP2A dalam penanganan berbagai masalah anak. “Anak-anak yang berada dalam wadah Fahasta ini menjadi pilot project bagi anak-anak yang ada di desa dan kecamatan. Mereka yang ada di dalamnya, menjadi fasilitator bagi teman-teman sebayanya untuk menjadi konselor-konselor tentang apa itu 2P, yaitu pelopor dan pelapor. Pelopor untuk kegiatan-kegiatan pemerintah yang mengacu kepada peningkatan kualitas hidup anak, dan menjadi pelapor apabila dia melihat suatu kekerasan atau suatu tindakan yang tidak sesuai aturan maka dia harus melaporkan,” jabar Kawaidah di sela-sela kegiatan Fahasta Camp.

Hal senada juga ditambahkan Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak Sutrawati Rasyid. “Dengan hadirnya Fahasta ini, ada penurunan angka permasalahan anak di Kabupaten Gowa, salah satunya adalah angka pernikahan usia dini. Ada penurunan sejak hadirnya Mereka hingga tahun 2023 kemarin. Kami di DP2A melakukan pendampingan terhadap kegiatan yang mereka lakukan. Mereka turun langsung memberikan edukasi kepada para remaja terkait hal itu,” singkat Sutrawati.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *