INFOKINI.ID, NABIRE – Dua perempuan di Nabire, Papua Tengah, menjadi korban perkosaan massal saat terjadi unjuk rasa rusuh. Satu korban diperkosa sebanyak 5 kali dan satu lainnya 7 kali.
“Satu korban berusia 24 tahun diperkosa sebanyak 5 kali. Dan satu korban lagi berusia 27 tahun diperkosa sebanyak 7 kali. Mereka tak hanya diperkosa tapi juga dianiaya dan diseret ke semak-semak,” kata Kasat Reskrim Polres Nabire AKP Bertu Haridyka Eka Anwar, Senin (8/4/2024).
Bertu mengatakan, korban diperkosa saat melintas di lokasi unjuk rasa. Kedua korban diseret dan dipukul.
“Para pelaku lalu meninggalkan kedua korban di semak-semak setelah melancarkan aksi bejatnya,” jelasnya.
Setelah memperkosa, massa meninggalkan korban di semak-semak.
“Kemudian pada saat itu kami mendapatkan informasi kejadian itu, kami pukul mundur lagi massa,” kata Bertu.
“Dan kami datangi TKP dan kami bawa yang bersangkutan ke rumah sakit dibantu oleh masyarakat yang ada,” terangnya.
Diketahui, demo itu berlangsung di enam titik, salah satunya di Kompleks Jayanti, Kelurahan Wonorejo, Nabire pada Jumat (5/4). Massa melakukan pembakaran ban, pemalangan dengan tiang listrik, kayu, batu dan lain sebagainya.
Kapolres Nabire AKBP Wahyu S. Bintoro mengatakan demo tersebut tidak mengantongi izin keramaian dari pihak kepolisian.
“Mereka juga tidak kooperatif, oleh sebab itu kita buat surat balasan bahwa STTP-nya ditolak atau tidak ada izin,” kata AKBP Wahyu kepada detikcom, Sabtu (6/4).
“Kita kasih kesempatan membubarkan diri karena mereka ini menutup jalan sehingga nanti meresahkan masyarakatkan namun mereka justru melempar kita dengan batu. Sehingga kami juga melakukan tindakan polisi dengan tegas dan terukur,” tambahnya.














